Sunday, May 25, 2008

TOP 10 KOTA NERAKA DI DUNIA

Number 10
Baghdad, Iraq
Type of hell : Conflict

Sangat mengejutkan bahwa penerbangan yang murah memenuhi akhir pekan ke Baghdad. Kota yang rusak parah karena perang dalam masanya Saddam Husein. Semenjak invasi U.S, pencurian, penculikan dan kejahatan seksual dan pembantaian pasukan terjadi dimana mana. Sebagaian besar jalan di kota ini sudah menjadi padang rumput yang luas.

Number 9
Dhaka, Bangladesh
Type of Hell: Pollution

Kota yang terkenal banyak retaknya, adalah Dhaka, no.9 dalam 10 Neraka di Dunia dalam hitungan mundur. Disamping ketidak stabilan politik, tekanan militer dan kekacauan akibat peperangan dan bencana alam, Ibukota Bangladesh ini menghadapi krisis yang berlebih dengan tingkat polusi tertinggi. Industri yang memenuhi kota ini membawa dampak buruk bagi lingkungannya, secara terus menerus 9.7 juta tons sampah dibuang melalui sungai di kota tiap tahunnya.

Number 8
Yakutsk, Russia
Type of hell: Environmental extreme

Tempat paling dingin di bumi, seringkali suhu disini jatuh pada -58¡ìFahrenheit, danjika itu terjadi, anak anak terpaksa libur dari sekolah. Kabut yang tebal hanya bisa membuat mata anda memandang tidak lebih dari 10 m kedepan.

Number 7
Mogadhisu, East Africa
Type of hell : Lawlessness

Kota dimana hirarki adalah selamanya di negoisasi. Di tahun 1992 pemberontakan terjadi dimana mana dengan ribuan kasus dan musim kemarau yang panjang serta kelaparan di tiap wilayah. MOgadishu, tentu saja tidak akan anda temukan pada brosur liburan anda.

Number 6
Chernobyl, Ukraine
Type of hell: Radiation

Jika anda tidak pernah mendengar Chernobyl, kota yang terhukum, mungkin anda tidak mau tinggal disana karena bahaya radiasi selama dekade terakhir ini. Ledakan nuklir pada tahun 1986 telah menghancurkan dan mengkontaminasi semua mahluk organik di tempat ini.

Number 5
Oklahoma City, United States
Type of hell: Natural disasters

Waktu yang buruk berkunjung kesini adalah saat bulan Maret sampai Agustus, cuaca yang tidak bisa diprediksi, ini adalah kota dengan bencana tornado terbanyak di U.S, hingga membuat kota ini tampak seperti film The Day After Tomorrow.

Number 4
Pyongyang, North Korea
Type of hell: Oppression

Kota yang penuh dengan tekanan, kota ini hanya memlikiki satu chanel tv dan stasiun radio yang dikuasai oleh pemerintah. Untuk pergi keluar kota saja tiap orang harus meminta ijin dulu. Intinya anda akan merasa puas jika sudah pergi dari kota ini.

Number 3
Bujumbura, Republic of Burundi
Type of hell: Corruption

Dengan angka pendapatan perkapita terendah, negara ini menjadi negara paling miskin di planet. Dan yang menakutkan sering terjadi pembunuhan pada para pemimpin politik, tak ada satu tempat pun yang cocok dijadikan sebagai bulan madu di sini.

Number 2
Linfen, China
Type of hell: Darkness.

Kota terbesar penduduknya versi majalah Time, sangat sayup dan gelap yang menjadikan kota ini seperti neraka. Udara disini penuh dengan polusi batubara, dan jalan yang sangat padat akan emisi. Anda harus menjauh, walaupun anda telah memakai masker, karena itu tidak bisa menyelamatkanmu, menjauhlah dan jangan pernah kembali ke kota ini.

Number 1
Port Moresby, Papua New Guinea
Type of hell: Disease

Lebih dari 115 penderita HIV muncul tiap bulannya, kota ini menjadi top list tempat terburuk untuk tinggal di dunia, berdasarkan voting intelegen ekonomi pada tahun 2004. Populasi bertambah banyak tidak terkontrol disini, kasus pemerkosaan, pencurian mencapai angka tertinggi 23 kali lipat dari London. Terdapat Geng yang terkenal yang telah berhasil mencuri uang di bank dengan senapan M16. jika anda tak berhasil mencari souvenir disini, jangan kuatir karena setiba dirumah anda akan mendapatkan souvenir penyakit yang telah anda bawa bersama tubuh anda.


Indonesia ngga ada tuh, masih aman2 aja...

semoga aman selalu, Indonesiaku...




perpisahan...

hidup senantiasa berlari
Melewati detik, menit, jam, dan hari
Meninggalkan berjuta oahit manis kenangan
menenggelamkan dalam suka duka kehidupan...

yakinlah...
bahwa... semua itu akan berakhir pada suatu titik
yaitu "mati"...

hari ini,
disini...
kita akan berpisah sementara
maka air mata janganlah dijadikan angka yang dikalikan dengan kesedihan...

meski tak kini...
esok mungkin kan terjadi...
kan kita sadari
perpisahan ini sudah selayaknya terjadi
hingga tiba satu hari nanti
kita kan dipertemukan kembali
dalam keadaan yang lebih berarti,...

lihatlah...
cakrawala di luar masih sedemikian luasnya
menawarkan berjuta keindahan
dan juga kesesatan...

dan...
jalan panjang di depan
turut menanti tuk kita susuri
sembari kita gelar pikir dan zikir
menuju muara pengharapan...

ingatlah...
ketika kita pernah sama-sama mengeja zaman
mendikte waktu untuk beragam ilmu pengetahuan

kadang gelap,
memaksa kita terus berharap
kadang terang,
namun waktu tetap saja gamang

bungkus semua kesombongan dalam kafan
lalu kubur dalam-dalam...

waktu terus berlari
terus saja berlari
sayang bila yang tlah kita lakukan hanya jadu ilusi

teruslah berjuang....
jangan artikan
perpisahan ini
sebuah kematian...


biar Tuhan yang menilai

** Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan
bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah
mereka apa adanya.

** Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin
akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di
balik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi,
tetaplah berbuat baik selalu.

** Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan
mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati
atau cemburu. Tetapi, teruskanlah kesuksesanmu itu.

** Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain
mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur
dan terbuka setiap saat.

**Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya,
dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi,
janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

* Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati
kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Thursday, May 22, 2008

Top 10, IT Company

Top 10, IT Company

Membaca majalah Forbes Edisi May 2008, ada artikel mengenai perusahaan di sektor IT terbesar berdasarkan total revenue di tahun 2007.List ini tidak mencantumkan AT&T, Verizon dan Sprint, karena mereka adalah perusahaan telekomunikasi..(ya iya laaahhhh, masak ya iya donk...)..

Revenue mereka 2007 sudah dikonversi ke dalam Rupiah dengan asumsi nilai tukar 1 Dollar Amerika adalah sama dengan 9500 Rupiah duit Indonesia.
And the Top 10 are:
Hewlett-Packard (Rp. 990.850.000.000.000)
IBM (Rp. 938.600.000.000.000)
Dell (Rp. 580.450.000.000.000)
Microsoft (485.450.000.000.000)
Intel (Rp. 363.850.000.000.000)
Motorola (Rp. 347.700.000.000.000)
Cisco Systems (Rp. 331.550.000.000.000)
Apple (Rp. 228.000.000.000.000)
Electronic Data Systems (Rp. 209.950.000.000.000)
Oracle (Rp. 170.050.000.000.000)

Jika melihat angka nolnya, pencapaian raksasa-raksasa itu adalah dalam Triliun Rupiah. Sebuah nilai yang jauh di atas dana pendidikan RI, jauh di atas dana pertahanan RI, jauh di atas subsidi kesehatan RI, jauh di atas subsidi BBM... dan masih jauh juga dari APBN RI.
Ada yang tahu setidaknya dua perusahaan IT yang tidak terdaftar di Top 10..?
yeah..
SUN Microsystem dan AMD...

sayang....

sekedar selingan 'obat stres' dari milis tetangga:

......


´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶
´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶¶¶
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ´¶¶¶¶¶´
´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶
´´´´´´´´´´´¶¶¶¶





Sebelum Menikah .........................

......


Cowok : Akhirnya aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama
Cewek : Apakah kau rela kalau aku pergi ?
Cowok : Tentu Tidak!!Jangan pernah kau berpikiran seperti itu
Cewek : Apakah Kau mencintaiku ??
Cowok : Tentu !! Selamanya akan tetap begitu
Cewek : Apakah kau pernah selingkuh ??
Cowok : Tidak !! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu
Cewek : Maukah kau menciumku ??
Cowok : Ya
Cewek : Sayangku..........



............

Sesudah bertahun-tahun nikah....



tinggal baca percakapan tadi dari bawah ke atas!




,....

Sunday, May 18, 2008

19 Agustus

19 Agustus adalah hari ke-231 (hari ke-232 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian...




sikap mental juara

Alkisah, suatu pagi saat sarapan di meja makan,

ibu berkata: "Ina, ibu perhatikan, beberapa hari ini kamu begitu tegang dan gelisah, kalau boleh tahu, ada apa yang mengganggu pikiranmu na?".
"Iya bu, ina tegang nih. Jadwal pertandingan bulu tangkis dan undiannya sudah keluar bu. Babak2 awal kalau ina bisa menang maka selanjutnya harus bertanding melawan sita, itu lho bu, yang mengalahkan ina di final di kejuaraan lalu. Nanti kalau ina bermain jelek seperti dulu dan kalah lagi bagaimana bu. Duh ina tegang banget. Udah ya bu, ina berangkat dulu, mobil jemputan datang tuh" sambil mencium tangan ibunya, ina bergegas berangkat ke sekolah.

Malam hari, saat menjelang tidur, ibu mengetuk pintu kamar ina dan merekapun melanjutkan percakapan tadi pagi di meja makan.

"Ina, ibu tau kamu tegang dan takut kalah lagi. Kamu tau kan, pertandingan bila tidak menang ya kalah. Kamu harus berani menentukan target sebagai juara! Kalau nanti ternyata kamu kalah ya tidak apa-apa . Yang penting jangan mudah menyerah, jangan takut kalah sebelum bertanding! Maka sisa waktu satu minggu lagi harus kamu persiapkan dengan sebaik-baiknya! Selain latihan tehnik, fisik dan stamina, apalagi mental juara harus kamu persiapkan. Saat istirahat, visualisasikan, bayangkan ina selesai bertanding di final, dengan keringat yang masih bercucuran, kemudian dipanggil ke panggung untuk menerima medali emas dan piala kemenangan. Pejamkan mata seakan itu yang akan terjadi. Jangan lupa, setiap hari ditutup dengan doa. Serahkan semua kepada Tuhan dan istirahatlah dengan tenang".

Ina pun dengan tekun menjalankan nasehat ibunya dari hari ke hari. Berlatih tehnik dan fisik dengan penuh keseriusan. Saat beristirahat, dalam kesendiriannya ina berlatih menvisualisasikan gambar kemenangan di dalam pikirannya, dan semakin hari semakin jelas gambar yang tampak di sana.

Dan ketika hari pertandingan tiba, setiap babak dilalui dengan semangat bertanding yang luar biasa. Dan akhirnya, seperti apa yang divisualisasikan dipikirannya pun menjadi kenyataan. Ina berdiri di panggung dengan keringat yang masih bercucuran, menerima kalungan medali dan piala di tangan sambil matanya berkaca-kaca bahagia. Impianku menjadi kenyataan, aku menjadi juara!!! Terima kasih Tuhan!!!

klo kita liat, Sering kali olahragawan tidak bisa sukses bukan karena tidak memiliki kemampuan di bidang tehnik, fisik, stamina, atau kecerdasan, tetapi karena mereka tidak memiliki mental juara! Takut menentukan target! Takut gagal ! Kita bisa melihat para atlet juara-juara dunia sejati, hampir semuanya punya kepercayaan diri yang kuat. Kalau kalah, mereka segera bangkit lagi. Mereka berani menentukan target, berani mulai melangkah dan berani berjuang mewujudkan kemenangan.Suatu kehormatan bagi Indonesia, tahun ini kita menjadi penyenggelara kejuaraan bulutangkis beregu Thomas cup dan Uber cup. Saat pertandingan dimulai, kita semua berharap dengan kesiapan tehnik, fisik serta kesiapan mental dari seluruh atlet dan kekompakan seluruh tim terkait, ditambah dukungan sebagai tuan rumah dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Semoga kita bisa meraih prestasi tertinggi untuk Uber Cup dan mampu merebut kembali piala Thomas cup sebagai kado ulang tahun ke 100 tahun Kebangkitan Nasional.

Selamat berjuang !


dari karya: Adrie Wongso

Cita-cita Yang Tertunda

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup di keluarga yang sederhana. Ia memunyai cita-cita yang tinggi. Suatu saat, ketika masih belia, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Suatu saat nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku, dan pada saat itu aku akan bahagia."

Dia senang membayangkan dirinya sudah memiliki sebuah mobil mewah, mengendarainya, dan merasakan kebanggaan yang tidak terhingga karena dia dikagumi dan dibanggakan oleh banyak orang. Maka, walaupun kemiskinan tetap diakrabi dalam kesehariannya, sikapnya menjadi angkuh dan sombong karena dia merasa kelak pasti akan kaya raya seperti yang diangankan.

Ketika ditanya untuk melakukan sesuatu oleh teman-temannya, ia menjawab, "Tunggu saja kawan, nanti akan kulakukan setelah aku menyelesaikan sekolah."

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi, ia kembali berjanji kepada dirinya sendiri dan kepada orangtuanya bahwa ia akan melakukan apa yang diinginkannya nanti, setelah ia mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Sebelum melangkah ke dunia kerja, dia meminta nasihat kepada seorang guru besar tentang banyak hal yang dicita-citakan. Si guru berkata, "Semua yang kamu inginkan, mobil dan rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, adalah sesuatu yang bagus. Dan sesungguhnya, mobil dan rumah mewah itu diciptakan untuk kita yang mau dan mampu memilikinya. Dia tidak kemana-mana, kitalah yang harus bergerak untuk menghampiri dan mendapatkannya."

Mendengar tuturan si guru, pemuda itu merasa puas. Sebab, ia makin yakin dengan anggapannya bahwa mobil dan rumah tidak akan ke mana-mana. Maka, ia pun bekerja seadanya. Setelah beberapa tahun bekerja, orangtuanya menanyakan, "Anakku, kapan kamu akan mengambil tindakan untuk mewujudkan cita-citamu?"

"Aku berjanji akan mengejar cita-citaku setelah menikahi gadis yang aku cintai. Karena dengan adanya si dia sebagai pendamping hidup, maka langkahku akan mantap untuk mengejar cita-citaku."

Sampai suatu hari, setelah bertahun-tahun kemudian, ia mulai menua. Dalam hati, ia pun berkata, "Rupanya, sudah terlambat untuk memulainya sekarang. Sebab, umurku sudah tak lagi muda."

Begitulah, cita-cita si pemuda akhirnya hanya menjadi angan-angan dan omong kosong belaka. Kini, ia hanya bisa merasakan kepuasan semu dengan menikmati setiap hari dalam kehidupannya untuk mengkhayal, seandainya ia menjadi seperti yang ia cita-citakan.


kesimpulannya,
Kebiasaan menunda dari waktu ke waktu, dapat membuat seseorang yang pada awalnya bersemangat bermimpi, akan kehilangan gairah, arah, tujuan dan berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Sebab, menunda sebenarnya hanya akan mengubur kesempatan demi kesempatan yang ada untuk mewujudkan impian. Karena itu, cita-cita selamanya akan menjadi khayalan belaka jika kita tidak memulainya dengan rencana! Dan, yang utama, rencana tanpa tindakan nyata juga hanya akan jadi bualan semata. Mari, selagi masih ada waktu, gunakan sebaik-baiknya waktu kita untuk menyusun kehidupan dan meraih kesempatan, demi menggapai cita-cita.

tetap semangat!!

Saturday, May 17, 2008

jodoh

Orang-orang 'optimis'selalu berkata, jodoh kita adalah apa yang kita usahakan,bukan semata-mata pemberian dari Tuhan. Jika kita yakin dan berusaha, kita bisa mendapatkan jodoh yang kita ginkan. Seorang pria telah berpacaran dengan gadis impiannya selama bertahun-tahun, dan dia yakin bahwa gadis itu adalah jodohnya.

Selama berpacaran, badai dan karang telah mereka lalui bersama. Tak ada apapun di dunia yang bisa membatalkan rencana pernikahan mereka berdua. Pada hari yang telah ditentukan, upacara pernikahan mereka diselenggarakan dengan sangat meriah. Sang pria dengan bangga menunjukkan kepada teman dan kerabat, dia bisa menikahi gadis impiannya.

Beberapa tahun kemudian, seorang teman mendapati pria itu duduk sendirian di taman. Setelah berbincang-bincang, teman tersebut mengetahui bahwa dia telah bercerai dari istrinya karena suatu alasan yang tidak disebutkannya. Sang teman mencoba menghibur dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Bertahun-tahun lalu ia mencintai seorang gadis dan berupaya keras untuk menikahinya, tapi dengan berbagai macam alasan dan rintangan, ia harus "say goodbye" kepada mimpi dan berpisah dengan gadis itu. Beberapa waktu kemudian, dia pun bertemu tanpa sengaja dengan seseorang yang kini menjadi ibu dari anak-anaknya.

Jodoh adalah rahasia Tuhan. Kita tidak pernah tahu apakah suami, istri, atau kekasih kita saat ini adalah benar-benar soulmate atau jodoh kita. Tuhan telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam kitab suci. Masalahnya apakah kita bisa menemukan belahan jiwa itu. Kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa jodoh kita sebenarnya adalah orang yang selama ini ada di depan kita, cuma kita yang terlalu 'sibuk' mencari bahkan
sampai ke belahan dunia yang berbeda sekalipun. Tidak ada salahnya sama sekali jika kita berusaha mendapatkan orang yang kita inginkan. Hanya saja kadang kita terlalu optimis dan sama sekali lupa bahwa ada faktor X, yaitu kekuatan tuhan yang sesungguhnya sangat menentukan dalam proses pencarian kita.


Berdoalah kepada Sang Pencipta, apabila kita telah menemukan seseorang yang kita harapkan, atau apabila telah menikah dan dikaruniai putra-putri, atau bahkan belum menemukan belahan hati,

semoga orang yang akan bersama kita atau yang sedang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, sekarang dan selamanya.

Sebelum kamu mengeluh

* Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.

* Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

* Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

* Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

* Sebelum kamu mengeluh tentang Pasangan anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

* Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

* Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

* Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

* Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

* Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

* Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

* Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup

* Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu.

* Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan.

* Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan, Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya.

* Adalah benar kamu tidak tidak tahu apa yang kamu miliki sampai kamu kehilangan

"Apakah anda masih berminat mengeluh.... ?

kapal

Alkisah suatu hari di era Perang Dunia I, ada sebuah kapal perang
inggris yang baru saja mengalami perang yang sangat hebat. Kapal ini
adalah kapal pemenang.

Ketika kapal ini mulai memasuki area lautan Inggris yang berkabut,
maka kapal ini melihat ada sebuah sorot lampu di kejauhan.

Segera dikirimkanlah berita : Segera menyingkir. Titik.
Dijawablah berita itu : Anda yang menyingkir. titik.
Komandan kapal itu mulai marah. Dikirim berita lain : Ini adalah kapal
admiral (laksamana). menyingkir. ttk.
Dijawab pula : Saya tidak dapat menuruti permintaan anda. titik.

Dengan marah ... dikirimlah berita terakhir : Ini kapal perang utama.
Menyingkir atau kami tabrak. ttk.
Lalu jawaban datang : Ini mercusuar. Anda menyingkir atau anda karam. ttk.

Komandan kapal itu terdiam, dan menyuruh untuk bergeser haluan.

Perenungan :
Kadang-kadang kita merasa hebat karena kemampuan dan prestasi kita.
Tetapi ada batas yang harus kita pahami, bahwa selalu ada langit di
atas langit. Dan bahwa langit yang tertinggi adalah milik Tuhan.
Jangan pernah merasa paling kuat, atau anda akan KARAM !

FIGHT !!!

Ada seekor anjing yang terkenal sebagai pelari tercepat di
kelompoknya. Suatu hari dia lagi cerita soal
keberhasilan- keberhasilannya berlari cepat. Teman-temannya (pasti juga
anjing) tiba-tiba menantang dia untuk membuktikan kehebatannya. Maka
mereka melihat di kejauhan ada seekor kelinci yang sedang mencari
makan. Semua bertaruh apakah anjing yang cepat tadi bisa mengejar
kelinci. Sebagian ya sebagian tidak. Maka disepakatilah pertaruhan itu
dan si anjing cepat dipersilahkan untuk mengejar ......

Segeralah anjing ini berlari .. sangat kencang ke arah si kelinci.
si kelinci yang sadar akan bahaya serangan si anjing langsung berlari
juga ....
Kejar-mengejar terjadi .... terus bertambah seru.... berputar ...
bersilang .... naik turun bukit ...... akhirnya ....... si Anjing
menyerah.

Dia kembali kepada teman-temannya. Mereka semua menertawakan si anjing
yang terkenal cepat ini dan bertanya ... kenapa bisa kalah ?

Lalu jawaban si anjing adalah : "aku mengejar just for fun, dia lari
untuk seluruh hidupnya ... pastilah aku kalah".

---
let's draw a line behind this story :
- Apakah anda merasa belum sukses ? Mungkin itu karena anda belum
serius untuk fight .... seolah-olah itu untuk nyawa anda. Seringkali
potensi kita tidak maksimal keluar karena kita menganggapnya hanya
sambilan... just for fun, gak ada target, gak ada sasaran. Kita cuman
maen-maen aja mengerjakan. Tapi ingat hal paling sederhana sekalipun
yang diperjuangkan sepenuh hati akan menang dibandingkan hal hebat
yang diperjuangkan asal-asalan.

{sumber:koleksi pribadi]

kopi dan cangkir

Sekelompok alumni sebuah universitas terkemuka mengadakan reuni di
rumah salah seorang profesor favorit mereka yang dianggap paling bijak
dan layak didengarkan.

Satu jam pertama, seperti umumnya diskusi di acara reuni, diisi
dengan menceritakan (baca: membanggakan) prestasi di tempat kerja
masing-masing. Adu prestasi, adu posisi dan adu gengsi, tentunya pada
akhirnya bermuara pada berapa $ yang mereka punya dan kelola, mewarnai
acara kangen-kangenan ini.

Jam kedua mulai muncul guratan dahi yang menampilkan keadaan
sebenarnya. Hampir semua yang hadir sedang stres karena sebenarnya
pekerjaan, prestasi, kondisi ekonomi, keluarga dan situasi hati mereka
tak secerah apa yang mereka miliki dan duduki. Bahwa dolar mengalir
deras, adalah sebuah fakta yang terlihat dengan jelas dari mobil yang
mereka kendarai serta merek baju dan jam tangan yg mereka pakai. Namun
di lain pihak, mereka sebenarnya sedang dirundung masalah berat, yakni
kehilangan makna hidup. Di satu sisi mereka sukses meraih kekayaan, di
sisi lain mereka miskin dalam menikmati hidup dan kehidupan itu
sendiri. They have money but not life.

Sang profesor mendengarkan celotehan mereka sambil menyiapkan
seteko kopi hangat dan seperangkat cangkir. Ada yang terbuat dari
kristal yang mahal, ada yang dari keramik asli Cina oleh-oleh salah
seorang dari mereka, dan ada pula gelas dari plastik murahan untuk
perlengkapan perkemahan sederhana. "Serve yourself," kata profesor,
memecah kegerahan suasana. Semua mengambil cangkir dan kopi tanpa
menyadari bahwa sang profesor sedang melakukan kajian akademik
pengamatan perilaku, seperti layaknya seorang profesor yang senantiasa
memiliki arti dan makna dalam setiap tindakannya.

"Jika engkau perhatikan, kalian semua mengambil cangkir yang paling
mahal dan indah. Yang tertinggal hanya yang tampaknya kurang bagus dan
murahan. Mengambil yang terbaik dan menyisakan yang kurang baik adalah
sangat normal dan wajar. Namun, tahukah kalian bahwa inilah yang
menyebabkan kalian stres dan tidak dapat menikmati hidup?" sang
profesor memulai wejangannya. "Now consider this: life is the coffee,
and the jobs, money and position in society are the cups. They are
just tools to hold and contain life, and do not change the quality of
life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy
the coffee provided," kali ini kalimatnya mulai menekan hati. "So,
don't let the cups drive you, enjoy the coffee instead," demikian ia
berkata sambil mempersilakan mereka menikmati kopi bersama.

Sewaktu membaca e-mail yang dikirim rekan saya Ucup, begitu
panggilan akrabnya, saya ikut tertegun. Sesederhana itu rupanya.
Profesor yang bijak selalu membuat yang sulit jadi mudah, sedangkan
politikus selalu membuat yang mudah jadi sulit. Betapa banyak di
antara kita yang salah menyiasati hidup ini dengan memutarbalikkan
kopi dan cangkir. Tak jelas apa yang ingin kita nikmati, kopi yang
enak atau cangkir yang cantik.

Ada tiga tipe pekerja (baca: profesional dan pengusaha) yang sering
kita lihat dalam menyiasati kopi dan cangkir kehidupan ini.

Pertama, pekerja yang sibuk mengejar pekerjaan, jabatan yang
akhirnya hanya bertumpu pada kepemilikan jumlah dan kualitas cangkir
kehidupan. Paradigmanya sangat sederhana, semakin banyak cangkir yang
dipunyai, semakin bercahaya. Semakin bagus cangkir yang dimiliki akan
mengubah rasa kopi menjadi enak. Fokus hidup hanya untuk menghasilkan
kuantitas dan kualitas cangkir. Ini yang menyebabkan terus terjadinya
persaingan untuk menambah kepemilikan. Sukses diukur dengan seberapa
banyak dan bagus apa yang dimiliki. Kala yang lain bisa membeli mobil
mewah, ia pun terpacu mendapatkannya. Alhasil, tingkat stres menjadi
sangat tinggi dan tak ada waktu untuk membenahi kopi. Semua upaya
hanya untuk bagian luar, sedangkan bagian dalam semakin ketinggalan.

Kedua, pekerja yang menyadari bahwa kopinya ternyata pahit --
artinya hidup yang terasa hambar; penuh kepahitan, dengki dan dendam;
serta tak ada damai dan kebahagiaan -- mencoba menutupnya dengan
menyajikannya dalam cangkir yang lebih mahal lagi. Pikirannya juga
sangat mudah, kopi yang tidak enak akan terkurangi rasa tidak enaknya
dengan cangkir yang mahal. Rasa kurang dicintai rekan kerja,
dikompensasi dengan mengadopsi anak asuh dan angkat. Tak merasa
diperhatikan, dibungkus dengan memberikan perhatian pada korban gempa
di Yogyakarta. Tak menghiraukan lingkungan, ditutup halus dengan
program environmental development yang harus diresmikan pejabat
Kementerian Lingkungan Hidup. Tak memperhatikan orang lain dengan
tulus, dibalut dengan program community development yang wah. Kalau
tidak hati-hati, akan muncul pengusaha kaum Farisi yang munafik bagai
kubur bersih, tapi di dalamnya sebenarnya tulang tengkorak yang jelek
dan bau.

Ketiga, ada pula pekerja yang berkonsentrasi membenahi kopinya agar
lebih enak, semakin enak dan menjadi sangat enak. Tipe ini tak terlalu
pusing dengan penampilan cangkir. Pakaian yang mahal dan eksklusif tak
mampu membuat borok jadi sembuh. Makanan yang mahal tak selalu membuat
tubuh jadi sehat, malahan yang terjadi acap sebaliknya. Fokus pada
kehidupan dan hidup menyebabkan ia dapat santai menghadapi hari-hari
yang keras. Ia tak mau berkompromi dengan pekerjaan yang merusak
martabat, sikap dan kebiasaan. Menyuap yang terus-menerus dilakukan
hanya akan membuat dirinya tak mudah bersalah kala disuap. Fokus pada
kopi yang enak, membuat ia tak mudah menyerah pada tuntutan pekerjaan,
tekanan target penjualan yang mengontaminasi karakternya. Baginya, ini
adalah kebodohan yang tak pernah dapat dipulihkan.

Profesor yang lain pernah berpetuah, "Take no thought for your
life, what you shall eat or drink, nor your body what you shall put
on. Is not the life more than meat and the body than raiment?" Kalau
kita tidak sadar, kita bakal terjerembab: mengkhawatirkan cangkir
padahal seharusnya kita fokus pada kopi. Enjoy your coffee, my friend!

[Sumber:Tidak diketahui]

be yourself!!!

Menjadi Diri Sendiri



Alkisah, di puncak sebuah mercusuar, tampak lampu mercusuar yang gagah dengan sinarnya menerangi kegelapan malam. Lampu itu menjadi tumpuan perahu para nelayan mencari arah dan petunjuk menuju pulang.

Dari kejauhan, pada sebuah jendela kecil di rumah penjaga mercusuar, sebuah lampu minyak setiap malam melihat dengan perasaan iri ke arah mercusuar. Dia mengeluhkan kondisinya, “Aku hanyalah sebuah lampu minyak yang berada di dalam rumah yang kecil, gelap dan pengap. Sungguh menyedihkan, memalukan, dan tidak terhormat. Sedangkan lampu mercusuar di atas sana, tampak begitu hebat, terang dan perkasa. Ah….Seandainya aku berada di dekat mercusuar itu, pasti hidupku akan lebih berarti, karena akan banyak orang yang melihat kepadaku dan aku pun bisa membantu kapal para nelayan menemukan arah untuk membawanya pulang ke rumah mereka dan keluarganya.”

Suatu ketika, di suatu malam yang pekat, petugas mercusuar membawa lampu minyak untuk menerangi jalan menuju mercusuar. Setibanya di sana, penjaga itu meletakkan lampu minyak di dekat mercusuar dan meninggalkannya di samping lampu mercusuar. Si lampu minyak senang sekali. Impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya ia bisa bersanding dengan mercusuar yang gagah. Tetapi, kegembiraannya hanya sesaat. Karena perbandingan cahaya yang tidak seimbang, maka tidak seorang pun yang melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan, dari kejauhan si lampu minyak hampir tidak tampak sama sekali karena begitu lemah dan kecil.

Saat itu, lampu itu menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yakni di dalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil dan pengapnya kamar itu, tetapi di sanalah lebih bermanfaab. Sebab, meski nyalanya tak sebesar mercusuar, lampu kecil itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu kini tahu, sifat iri hati karena selalu membandingkan diri dengan yang lain, justru membuat dirinya tidak bahagia dan memiliki arti.


Pembaca yang budiman,
Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil. Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat. Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain.
Meniru orang memang sah dan boleh saja. Namun, belajarlah dari orang lain dari sisi yang baik saja, tentu dengan tanpa mengecilkan dan meremehkan diri sendiri.
Karena itu, apapun keadaan diri, kita harus senantiasa belajar bersyukur dan tetap bangga menjadi diri sendiri. Selain itu, kita juga butuh melatih dan memelihara keyakinan serta kepercayaaan diri. Dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki, dan mau berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan, ditambah bekal kekayaan mental yang kita miliki, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan kita peroleh.

Jadilah diri sendiri! Be your self!
Salam sukses luar biasa!!!

Dikutip dari karya : Andrie Wongso

hati-hati! Awas kecanduan internet....

udah menjadi pemandangan yang lumrah dimana kita sering melihat orang yang lupa dan asyik ketika ia berada dalam dunianya. Ketika keasyikan itu menjadi sesuatu jebakan untuk melakukannya berulang-ulang hingga merubah pola hidup yang normal menjadi tidak teratur bahkan lupa diri maka kita bisa katakan hal demikian sebagai sebuah "kecanduan".

Bagi sebagian orang internet memang salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan, namun bagi sebagian yang lain internet justru membawa dampak negatif yang sering kita sebut sebagai kecanduan internet.


Gejala Kecanduan

Kecanduan internet disebut sebagai Internet Addiction Disorder (IAD). Beberapa tanda - tanda umum kecanduan internet di sebutkan oleh Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sydney antara lain :

1. Selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu efektif yang ada.

2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.

3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.

4. Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.

5. Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.

6. Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet.

7. Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan.

8. Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan, atau depresi.

9. Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.

Banyak kasus yang dapat kita lihat ketika seseorang sudah terjangkit kecanduan internet, memang kalau seseorang sudah masuk dunia ini banyak sekali godaan yang muncul dari mulai informasi yang baik hingga yang tidak baik, banyak orang tua yang mengeluhkan karena anaknya keranjingan game online, tidak hanya khawatir akan kebiasaan anaknya tapi karena bermain game online yang tidak wajar dapat mengganggu keuangan keluarga.

Kenapa Bisa Sampai Kecanduan?
Seorang pakar psikolog di Amerika David Greenfield,, menemukan sekitar 6% dari pengguna internet mengalami kecanduan. Orang-orang tersebut mengalami gejala yang sama dengan kecanduan obat bius, yaitu lupa waktu dalam berinternet.


Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini dikarenakan mereka menemukan kepuasan di internet, yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Kebanyakan mereka terperangkap pada aktivitas negatif seperti games, judi dan sex online.

Dampak Negatif
Menurut Dr. Diane M. Wieland dari Perspectives in Psychiatric Care, kecanduan Internet dapat berdampak buruk terhadap kehidupan si pecandu walaupun sampai saat ini kecanduan internet belum dapat disebut sebagai sebuah penyakit. Menurutnya, Kontak di cyberspace dapat mengakibatkan gangguan bagi hubungan seseorang, misalnya dengan melakukan hubungan virtual yang mampu dijajaki hingga hubungan seks virtual.

Saya jadi ingat pernah menonton sebuah film yang ditampilkan sebuah stasion televisi swasta yang didalamnya mengisahkan tentang seorang durhakanya seorang istri yang kecanduan chating, sebuah aktifitas ngobrol langsung diinternet bahkan hingga bertatap muka menggunakan kamera. Terlalu tragis memang, tapi ini merupakan sebuah realita bahwa kecanduan intenet sangat berdampak kurang baik.

Banyak anak yang tidak peduli dengan masa depan. Di sebuah kota di Jawa Barat pernah ditemukan kasus banyaknya siswa yang ketagihan games online. Para siswa ini menjadi lupa waktu, bahkan sampai memakai uang bayaran sekolah untuk membayar sewa games online, Para orang tua yang harus menanggung tagihan telepon dan internet yang sangat besar karena ada anggota keluarga yang lupa waktu dalam memakai internet.

Tips mengurangi kecanduan.


Fenomena diatas menandakan bahwa internet sudah mulai berhasil "menghipnotis" para penggunanya dan berarti tugas kita adalah bagaimana keluar dari kecanduan tersebut. Namanya juga kecanduan, maka waktu yang diperlukan cukup lama untuk merubah kecanduan internet menjadi sesuatu yang proporsional dimana internet benar-benar berjalan sesuai fungsinya yang positif, berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet

- Cari tau masalahnya

Bagi sebagian orang merasa kegundahan dan kegelisahan akan berkurang ketika sudah berinteraksi dengan internet atau yang lebih tragis lagi bisa dikatakan bila seseorang sedang "sakaw" maka akan sembuh ketika sudah menggunakan internet. Masalah yang seperti ini yang harus ditemukan dan menggantinya dengan metode lain yang lebih baik.

- Kenali Pemicunya

Kecanduan internet pun tentu ada pemicunya, apakah itu sebagai pengobat stess atau gundah? Coba cari alternatif lain misalkan dengan jalan-jalan ke gunung atau rekreasi ke tempat pariwisata.

- Kurangi dikit demi sedikit

Kebiasaan berlama-lama diinternet seperti menghabiskan waktu seharian untuk bersurfing ria tentu akan berdampak kurang baik bagi kesehatan, maka kita harus mulai berani untuk mengurangi kebiasaan itu sedikit demi sedikit.

- Ubah pola kebiasaan online

Jika kebiasaan online kita menghabiskan waktu seharian untuk berinternet yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana misalkan membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus dipatuhi.

- Atur ulang jadwal rutinitas

Biasanya orang yang kecanduan internet tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam keseharian aktifitasnya, oleh karena itu kita harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitas kita dengan proporsional.

Dicopy dari tulisan Adi Sumaryadi (visit www.adisumaryadi.web.id )

Tulisan Di Atas Pasir

Di pesisir sebuah pantai, tampak dua anak sedang berlari-larian, bercanda dan bermain dengan riang gembira. Tiba-tiba, terdengar pertengkaran sengit di antara mereka, salah seorang anak yang bertubuh lebih besar memukul temannya sehingga wajahnya menjadi biru lebam. Anak yang dipukul seketika diam terpaku. Lalu, dengan mata berkaca-kaca dan raut muka marah menahan sakit, tanpa berbicara sepatah katapun, dia menulis dengan sebatang tongkat di atas pasir: "Hari ini temanku telah memukul aku !!!"

Teman yang lebih besar merasa tidak enak, tersipu malu tetapi tidak pula berkata apa-apa. Setelah berdiam-diaman beberapa saat, ya ..dasar-anak- anak, mereka segera kembali bermain bersama. Saat lari berkejaran, karena tidak berhati-hati, Tiba-tiba, anak yang dipukul tadi terjerumus ke dalam lobang perangkap yang dipakai menangkap binatang "Aduh.... Tolong....Tolong! " ia berteriak kaget minta tolong. Temannya segera menengok ke dalam lobang dan berseru "Teman, apakah engkau terluka? Jangan takut, tunggu sebentar, aku akan segera mencari tali untuk menolongmu". Bergegas anak itu berlari mencari tali. Saat dia kembali, dia berteriak lagi menenangkan sambil mengikatkan tali ke sebatang pohon "Teman, Aku sudah datang! Talinya akan kuikat ke pohon, sisanya akan ku lemparkan ke kamu, tangkap dan ikatkan dipinggangmu, pegang erat-erat, aku akan menarikmu keluar dari lubang".

Dengan susah payah, akhirnya teman kecil itupun berhasil dikeluarkan dari lubang dengan selamat. Sekali lagi, dengan mata berkaca-kaca, dia berkata, "Terima kasih, sobat!". Kemudian, dia bergegas berlari mencari sebuah batu karang dan berusaha menulis di atas batu itu "Hari ini, temanku telah menyelamatkan aku".

Temannya yang diam-diam mengikuti dari belakang bertanya keheranan, "Mengapa setelah aku memukulmu, kamu menulis di atas pasir dan setelah aku menyelamatkanmu, kamu menulis di atas batu?" Anak yang di pukul itu menjawab sabar, "Setelah kamu memukul, aku menulis di atas pasir karena kemarahan dan kebencianku terhadap perbuatan buruk yang kamu perbuat, ingin segera aku hapus, seperti tulisan di atas pasir yang akan segera terhapus bersama tiupan angin dan sapuan ombak.

Tapi ketika kamu menyelamatkan aku, aku menulis di atas batu, karena perbuatan baikmu itu pantas dikenang dan akan terpatri selamanya di dalam hatiku, sekali lagi, terima kasih sobat".


Teman sekalian,


Hidup dengan memikul beban kebencian, kemarahan dan dendam, sungguh melelahkan. Apalagi bila orang yang kita benci itu tidak sengaja melakukan bahkan mungkin tidak pernah tahu bahwa dia telah menyakiti hati kita, sungguh ketidakbahagiaan yang sia-sia.

Memang benar.... bila setiap kesalahan orang kepada kita, kita tuliskan di atas pasir, bahkan di udara, segera berlalu bersama tiupan angin, sehingga kita tidak perlu kehilangan setiap kesempatan untuk berbahagia.

Sebaliknya.. tidak melupakan orang yang pernah menolong kita, seperti tulisan yang terukir di batu karang. Yang tidak akan pernah hilang untuk kita kenang selamanya.


Salam sukses luar biasa!!


Oleh : Andrie Wongso

Inilah fakta tentang nikmat yang dikaruniakan Allah SWT


"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"”. (QS-14:7)

"Menambah" berarti memberi sesuatu yang baru kepada sesuatu yang lain yang serupa dan sudah lebih dahulu ada.

Bersyukur = Nikmat + Nikmat

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS-14:34)

Bersyukur = Nikmat+Nikmat
Bersyukur+Bersyukur = Nikmat+Nikmat+ Nikmat
Bersyukur+Bersyukur +Bersyukur = Nikmat+Nikmat+ Nikmat+Nikmat
Bersyukur+Bersyukur +Bersyukur+ Bersyukur = Nikmat+Nikmat+ Nikmat+Nikmat+ Nikmat


n = n + 1 ?


Subhanallah! Ilmu matematika pun tidak bisa menghitungnya!

Dan jika manusia tidak bersyukur, nikmat itu tidak hilang karena Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang:

Bersyukur = Nikmat + Nikmat

0 = 1 + 0 ?

Subhanallah! Bahkan ilmu matematika sekalipun memang tidak bisa menghitungnya!

Seseorang yang memiliki pengetahuan matematika akan mengatakan bahwa persamaan di atas adalah salah. Semestinya, jika kita menambahkan "bersyukur" di sisi kiri, maka akan ada "bersyukur" lain yang juga ditambahkan di sisi kanan. Itu benar secara matematis, tapi begitulah manusia, manusia dengan matematikanya:

"Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)"

... jika manusia "bersyukur", niscaya "nikmat"-lah yang akan bertambah. Itulah yang sesungguhnya.

Tuesday, May 13, 2008

hukum musik selain Rebana

Ada satu jenis alat musik yang diterangkan kebolehannya secara jelas, yaitu rebana (Arab: duff atau ghirbal), sesuai sabda Nabi saw. :“Umumkanlah pernikahan dan tabuhkanlah untuknya rebana (ghirbal).” (HR Ibnu Majah) (al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala al-Madzahib al-Arba’ah, II/52).
Adapun selain rebana, ulama berbeda pendapat. Ada yang mengharamkan dan ada pula yang menghalalkan. Penulis cenderung kepada pendapat Nashiruddin al-Albani yang mengatakan hadits-hadits yang mengharamkan alat-alat musik seperti seruling, gendang, dan sejenisnya, seluruhnya dha’if (lemah).

Memang benar, ada beberapa ahli hadits yang memandang hadits-hadits itu shahih. Seperti Ibnu Shalah dalam Muqaddimah ‘Ulumul Hadits, an-Nawawi dalam Al-Irsyad, Ibnu Katsir dalam Ikhtishar ‘Ulumul Hadits, Ibnu Hajar dalam Taghliqul Ta’liq, as-Sakhawy dalam Fathul Mughits, ash-Shan’ani dalam Tanqihul Afkar dan Taudlihul Afkar, juga Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayim dan masih banyak lagi. Tetapi al-Albani lebih setuju pendapat Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla bahwa hadits yang mengharamkan alat-alat musik adalah munqathi’ (terputus sanadnya) (Nashiruddin al-Albani, Dha’if al-Adab al-Mufrad, hal. 14-16).
Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Al-Muhalla (VI/59) berkata: “Jika belum ada perincian dari Allah Swt. maupun RasulNya tentang sesuatu yang kita perbincangkan di sini [dalam hal ini adalah nyanyian dan memainkan alat-alat musik], maka telah terbukti bahwa ia halal atau boleh secara mutlak.” (Al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hlm. 57)
Kesimpulannya, memainkan alat musik apa pun, adalah mubah. Inilah hukum asalnya, sesuai kaidah fiqih: Al-ashlu fi al-asy-yaa` al-ibahah maa lam yarid dalilu at-tahrim [Hukum asal benda adalah boleh selama tidak terdapat dalil yang mengharamkannya].
Maka jika ada dalil syar’i tertentu yang mengharamkan, pada saat itu suatu alat musik hukumnya haram dimainkan. Misalnya:

(1). Jika suatu alat musik diduga kuat akan mengantarkan pada perbuatan haram, atau mengakibatkan dilalaikannya kewajiban, hukumnya haram. Sebab kaidah fiqih menetapkan : al-wasilah ila al-haram haram [Segala sesuatu perantaraan kepada yang haram, hukumnya haram juga]. Misalnya saja alat musik yang dimainkan mengakibatkan ikhtilath (campur baur pria wanita) atau dilalaikannya shalat wajib.
(2). Jika suatu alat musik digunakan untuk mengiringi lagu yang syairnya bertentangan dengan Islam, hukumnya haram. Sebab syair yang dinyanyikan wajib syair Islami atau yang dibolehkan Islam. Jika suatu alat musik digunakan mengiringi lagu yang syairnya tidak dibolehkan Islam, misalnya menyerukan nasionalisme, hukumnya haram.
(3) Jika suatu alat musik digunakan secara khusus oleh orang kafir dalam upacara keagamaan mereka, hukumnya haram. Sebab haram hukumnya muslim menyerupai orang kafir (tasyabbuh bil-kuffar), sesuai hadits Nabi SAW,”Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).

Demikian, semoga bermanfaat.


sumber : Majalah Sobat Muda dan www.konsultasi.wordpress.com

Hukum Menyanyi Dan Musik Dalam Fiqih Islam

Soal:

bagaimana hukumnya menanyi dan musik dalam pandangan Islam? Karena ada sebagian ulama yang mengharamkan, tapi ada sebagian ulama yang membolehkan


Jawab:

1. Pendahuluan
Keprihatinan yang dalam akan kita rasakan, kalau kita melihat ulah generasi muda Islam saat ini yang cenderung liar dalam bermain musik atau bernyanyi. Mungkin mereka berkiblat kepada penyanyi atau kelompok musik terkenal yang umumnya memang bermental bejat dan bobrok serta tidak berpegang dengan nilai-nilai Islam. Atau mungkin juga, mereka cukup sulit atau jarang mendapatkan teladan permainan musik dan nyanyian yang Islami di tengah suasana hedonistik yang mendominasi kehidupan saat ini. Walhasil, generasi muda Islam akhirnya cenderung membebek kepada para pemusik atau penyanyi sekuler yang sering mereka saksikan atau dengar di TV, radio, kaset, VCD, dan berbagai media lainnya.

Tak dapat diingkari, kondisi memprihatinkan tersebut tercipta karena sistem kehidupan kita telah menganut paham sekularisme yang sangat bertentangan dengan Islam. Muhammad Quthb mengatakan sekularisme adalah iqamatul hayati ‘ala ghayri asasin minad dîn, artinya, mengatur kehidupan dengan tidak berasaskan agama (Islam). Atau dalam bahasa yang lebih tajam, sekularisme menurut Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani adalah memisahkan agama dari segala urusan kehidupan (fashl ad-din ‘an al-hayah) (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Nizhâm Al-Islâm, hal. 25). Dengan demikian, sekularisme sebenarnya tidak sekedar terwujud dalam pemisahan agama dari dunia politik, tetapi juga nampak dalam pemisahan agama dari urusan seni budaya, termasuk seni musik dan seni vokal (nyanyian).

Kondisi ini harus segera diakhiri dengan jalan mendobrak dan merobohkan sistem kehidupan sekuler yang ada, lalu di atas reruntuhannya kita bangun sistem kehidupan Islam, yaitu sebuah sistem kehidupan yang berasaskan semata pada Aqidah Islamiyah sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw dan para shahabatnya. Inilah solusi fundamental dan radikal terhadap kondisi kehidupan yang sangat rusak dan buruk sekarang ini, sebagai akibat penerapan paham sekulerisme yang kufur. Namun demikian, di tengah perjuangan kita mewujudkan kembali masyarakat Islami tersebut, bukan berarti kita saat ini tidak berbuat apa-apa dan hanya berpangku tangan menunggu perubahan. Tidak demikian. Kita tetap wajib melakukan Islamisasi pada hal-hal yang dapat kita jangkau dan dapat kita lakukan, seperti halnya bermain musik dan bernyanyi sesuai ketentuan Islam dalam ruang lingkup kampus kita atau lingkungan kita.
Tulisan ini bertujuan menjelaskan secara ringkas hukum musik dan menyanyi dalam pandangan fiqih Islam. Diharapkan, norma-norma Islami yang disampaikan dalam makalah ini tidak hanya menjadi bahan perdebatan akademis atau menjadi wacana semata, tetapi juga menjadi acuan dasar untuk merumuskan bagaimana bermusik dan bernyanyi dalam perspektif Islam. Selain itu, tentu saja perumusan tersebut diharapkan akan bermuara pada pengamalan konkret di lapangan, berupa perilaku Islami yang nyata dalam aktivitas bermain musik atau melantunkan lagu. Minimal di kampus atau lingkungan kita.

2. Definisi Seni
Karena bernyanyi dan bermain musik adalah bagian dari seni, maka kita akan meninjau lebih dahulu definisi seni, sebagai proses pendahuluan untuk memahami fakta (fahmul waqi’) yang menjadi objek penerapan hukum. Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), indera pendengar (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama) (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 13).

Adapun seni musik (instrumental art) adalah seni yang berhubungan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut. Seni musik membahas antara lain cara memainkan instrumen musik, cara membuat not, dan studi bermacam-macam aliran musik.

Seni musik ini bentuknya dapat berdiri sendiri sebagai seni instrumentalia (tanpa vokal) dan dapat juga disatukan dengan seni vokal. Seni instrumentalia, seperti telah dijelaskan di muka, adalah seni yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik. Sedang seni vokal, adalah seni yang diungkapkan dengan cara melagukan syair melalui perantaraan oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik. Seni vokal tersebut dapat digabungkan dengan alat-alat musik tunggal (gitar, biola, piano, dan lain-lain) atau dengan alat-alat musik majemuk seperti band, orkes simfoni, karawitan, dan sebagainya (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 13-14). Inilah sekilas penjelasan fakta seni musik dan seni vokal yang menjadi topik pembahasan.

3. Tinjauan Fiqih Islam
Dalam pembahasan hukum musik dan menyanyi ini, penulis melakukan pemilahan hukum berdasarkan variasi dan kompleksitas fakta yang ada dalam aktivitas bermusik dan menyanyi. Menurut penulis, terlalu sederhana jika hukumnya hanya digolongkan menjadi dua, yaitu hukum memainkan musik dan hukum menyanyi. Sebab fakta yang ada, lebih beranekaragam dari dua aktivitas tersebut. Maka dari itu, paling tidak, ada 4 (empat) hukum fiqih yang berkaitan dengan aktivitas bermain musik dan menyanyi, yaitu:

Pertama, hukum melantunkan nyanyian (ghina’).
Kedua, hukum mendengarkan nyanyian.
Ketiga, hukum memainkan alat musik.
Keempat, hukum mendengarkan musik.

Ada baiknya penulis sampaikan, bahwa hukum menyanyi dan bermain musik bukan hukum yang disepakati oleh para fuqaha, melainkan hukum yang termasuk dalam masalah khilafiyah. Jadi para ulama mempunyai pendapat berbeda-beda dalam masalah ini (Syaikh Abdurrahman al-Jaziri, Kitab al-Fiqh ‘Ala al-Madzahib al-Arba’ah, hal. 41-42; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 96; Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 21-25; Toha Yahya Omar, Hukum Seni Musik, Seni Suara, Dan Seni Tari Dalam Islam, hal. 3). Karena itu, boleh jadi pendirian penulis dalam tulisan ini akan berbeda dengan pendapat sebagian fuqaha atau ulama lainnya. Pendapat-pendapat Islami seputar musik dan menyanyi yang berbeda dengan pendapat penulis, tetap penulis hormati.
3.1. Hukum Melantunkan Nyanyian (al-Ghina’ / at-Taghanni)
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’ / at-taghanni). Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing mempunyai dalilnya sendiri-sendiri. Berikut sebagian dalil masing-masing, seperti diuraikan oleh al-Ustadz Muhammad al-Marzuq Bin Abdul Mu’min al-Fallaty mengemukakan dalam kitabnya Saiful Qathi’i lin-Niza’ bab Fi Bayani Tahrimi al-Ghina’ wa Tahrim Istima’ Lahu (Musik. http://www.ashifnet.tripod.com),/ juga oleh Dr. Abdurrahman al-Baghdadi dalam bukunya Seni dalam Pandangan Islam (hal. 27-38), dan Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki dalam Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas (hal. 97-101):

A. Dalil-Dalil Yang Mengharamkan Nyanyian:
a. Berdasarkan firman Allah:
“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)
Beberapa ulama menafsirkan maksud lahwal hadits ini sebagai nyanyian, musik atau lagu, di antaranya al-Hasan, al-Qurthubi, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.
Ayat-ayat lain yang dijadikan dalil pengharaman nyanyian adalah Qs. an-Najm [53]: 59-61; dan Qs. al-Isrâ’ [17]: 64 (Abi Bakar Jabir al-Jazairi, Haramkah Musik Dan Lagu? (al-I’lam bi Anna al-‘Azif wa al-Ghina Haram), hal. 20-22).
b. Hadits Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590].
c. Hadits Aisyah ra Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan nyanyian-nyanyian (qoynah) dan menjualbelikannya, mempelajarinya atau mendengar-kannya.” Kemudian beliau membacakan ayat di atas. [HR. Ibnu Abi Dunya dan Ibnu Mardawaih].
d. Hadits dari Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda:
“Nyanyian itu bisa menimbulkan nifaq, seperti air menumbuhkan kembang.” [HR. Ibnu Abi Dunya dan al-Baihaqi, hadits mauquf].
e. Hadits dari Abu Umamah ra, Rasulullah Saw bersabda:
“Orang yang bernyanyi, maka Allah SWT mengutus padanya dua syaitan yang menunggangi dua pundaknya dan memukul-mukul tumitnya pada dada si penyanyi sampai dia berhenti.” [HR. Ibnu Abid Dunya.].
f. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatus syaithan).”
B. Dalil-Dalil Yang Menghalalkan Nyanyian:
a. Firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu dan janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.” (Qs. al-Mâ’idah [5]: 87).
b. Hadits dari Nafi’ ra, katanya:
Aku berjalan bersama Abdullah Bin Umar ra. Dalam perjalanan kami mendengar suara seruling, maka dia menutup telinganya dengan telunjuknya terus berjalan sambil berkata; “Hai Nafi, masihkah kau dengar suara itu?” sampai aku menjawab tidak. Kemudian dia lepaskan jarinya dan berkata; “Demikianlah yang dilakukan Rasulullah Saw.” [HR. Ibnu Abid Dunya dan al-Baihaqi].
c. Ruba’i Binti Mu’awwidz Bin Afra berkata:
Nabi Saw mendatangi pesta perkawinanku, lalu beliau duduk di atas dipan seperti dudukmu denganku, lalu mulailah beberapa orang hamba perempuan kami memukul gendang dan mereka menyanyi dengan memuji orang yang mati syahid pada perang Badar. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka berkata: “Di antara kita ada Nabi Saw yang mengetahui apa yang akan terjadi kemudian.” Maka Nabi Saw bersabda:
“Tinggalkan omongan itu. Teruskanlah apa yang kamu (nyanyikan) tadi.” [HR. Bukhari, dalam Fâth al-Bârî, juz. III, hal. 113, dari Aisyah ra].
d. Dari Aisyah ra; dia pernah menikahkan seorang wanita kepada pemuda Anshar. Tiba-tiba Rasulullah Saw bersabda:
“Mengapa tidak kalian adakan permainan karena orang Anshar itu suka pada permainan.” [HR. Bukhari].
e. Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Umar melewati shahabat Hasan sedangkan ia sedang melantunkan syi’ir di masjid. Maka Umar memicingkan mata tidak setuju. Lalu Hasan berkata:
“Aku pernah bersyi’ir di masjid dan di sana ada orang yang lebih mulia daripadamu (yaitu Rasulullah Saw)” [HR. Muslim, juz II, hal. 485].
C. Pandangan/simpulan
Dengan menelaah dalil-dalil tersebut di atas (dan dalil-dalil lainnya), akan nampak adanya kontradiksi (ta’arudh) satu dalil dengan dalil lainnya. Karena itu kita perlu melihat kaidah-kaidah ushul fiqih yang sudah masyhur di kalangan ulama untuk menyikapi secara bijaksana berbagai dalil yang nampak bertentangan itu.
Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa tidak dibenarkan dari Nabi Saw ada dua hadits shahih yang saling bertentangan, di mana salah satunya menafikan apa yang ditetapkan yang lainnya, kecuali dua hadits ini dapat dipahami salah satunya berupa hukum khusus sedang lainnya hukum umum, atau salah satunya global (ijmal) sedang lainnya adalah penjelasan (tafsir). Pertentangan hanya terjadi jika terjadi nasakh (penghapusan hukum), meskipun mujtahid belum menjumpai nasakh itu (Imam asy-Syaukani, Irsyadul Fuhul Ila Tahqiq al-Haq min ‘Ilm al-Ushul, hal. 275).

Karena itu, jika ada dua kelompok dalil hadits yang nampak bertentangan, maka sikap yang lebih tepat adalah melakukan kompromi (jama’) di antara keduanya, bukan menolak salah satunya. Jadi kedua dalil yang nampak bertentangan itu semuanya diamalkan dan diberi pengertian yang memungkinkan sesuai proporsinya. Itu lebih baik daripada melakukan tarjih, yakni menguatkan salah satunya dengan menolak yang lainnya. Dalam hal ini Syaikh Dr. Muhammad Husain Abdullah menetapkan kaidah ushul fiqih:
Al-‘amal bi ad-dalilaini —walaw min wajhin— awlâ min ihmali ahadihima “Mengamalkan dua dalil —walau pun hanya dari satu segi pengertian— lebih utama daripada meninggalkan salah satunya.” (Syaikh Dr. Muhammad Husain Abdullah, Al-Wadhih fi Ushul Al-Fiqh, hal. 390).
Prinsip yang demikian itu dikarenakan pada dasarnya suatu dalil itu adalah untuk diamalkan, bukan untuk ditanggalkan (tak diamalkan). Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan:
Al-ashlu fi ad-dalil al-i’mal lâ al-ihmal “Pada dasarnya dalil itu adalah untuk diamalkan, bukan untuk ditanggalkan.” (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz 1, hal. 239).
Atas dasar itu, kedua dalil yang seolah bertentangan di atas dapat dipahami sebagai berikut : bahwa dalil yang mengharamkan menunjukkan hukum umum nyanyian. Sedang dalil yang membolehkan, menunjukkan hukum khusus, atau perkecualian (takhsis), yaitu bolehnya nyanyian pada tempat, kondisi, atau peristiwa tertentu yang dibolehkan syara’, seperti pada hari raya. Atau dapat pula dipahami bahwa dalil yang mengharamkan menunjukkan keharaman nyanyian secara mutlak. Sedang dalil yang menghalalkan, menunjukkan bolehnya nyanyian secara muqayyad (ada batasan atau kriterianya) (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 63-64; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 102-103).
Dari sini kita dapat memahami bahwa nyanyian ada yang diharamkan, dan ada yang dihalalkan. Nyanyian haram didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan nyanyian, yaitu nyanyian yang disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il), atau sarana (asy-yâ’), misalnya disertai khamr, zina, penampakan aurat, ikhtilath (campur baur pria–wanita), atau syairnya yang bertentangan dengan syara’, misalnya mengajak pacaran, mendukung pergaulan bebas, mempropagandakan sekularisme, liberalisme, nasionalisme, dan sebagainya. Nyanyian halal didasarkan pada dalil-dalil yang menghalalkan, yaitu nyanyian yang kriterianya adalah bersih dari unsur kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian yang syairnya memuji sifat-sifat Allah SWT, mendorong orang meneladani Rasul, mengajak taubat dari judi, mengajak menuntut ilmu, menceritakan keindahan alam semesta, dan semisalnya (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 64-65; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 103).

3.2. Hukum Mendengarkan Nyanyian
a. Hukum Mendengarkan Nyanyian (Sama’ al-Ghina’)
Hukum menyanyi tidak dapat disamakan dengan hukum mendengarkan nyanyian. Sebab memang ada perbedaan antara melantunkan lagu (at-taghanni bi al-ghina’) dengan mendengar lagu (sama’ al-ghina’). Hukum melantunkan lagu termasuk dalam hukum af-‘âl (perbuatan) yang hukum asalnya wajib terikat dengan hukum syara’ (at-taqayyud bi al-hukm asy-syar’i). Sedangkan mendengarkan lagu, termasuk dalam hukum af-‘âl jibiliyah, yang hukum asalnya mubah. Af-‘âl jibiliyyah adalah perbuatan-perbuatan alamiah manusia, yang muncul dari penciptaan manusia, seperti berjalan, duduk, tidur, menggerakkan kaki, menggerakkan tangan, makan, minum, melihat, membaui, mendengar, dan sebagainya. Perbuatan-perbuatan yang tergolong kepada af-‘âl jibiliyyah ini hukum asalnya adalah mubah, kecuali adfa dalil yang mengharamkan. Kaidah syariah menetapkan:
Al-ashlu fi al-af’âl al-jibiliyah al-ibahah “Hukum asal perbuatan-perbuatan jibiliyyah, adalah mubah.” (Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 96).
Maka dari itu, melihat —sebagai perbuatan jibiliyyah— hukum asalnya adalah boleh (ibahah). Jadi, melihat apa saja adalah boleh, apakah melihat gunung, pohon, batu, kerikil, mobil, dan seterusnya. Masing-masing ini tidak memerlukan dalil khusus untuk membolehkannya, sebab melihat itu sendiri adalah boleh menurut syara’. Hanya saja jika ada dalil khusus yang mengaramkan melihat sesuatu, misalnya melihat aurat wanita, maka pada saat itu melihat hukumnya haram.
Demikian pula mendengar. Perbuatan mendengar termasuk perbuatan jibiliyyah, sehingga hukum asalnya adalah boleh. Mendengar suara apa saja boleh, apakah suara gemericik air, suara halilintar, suara binatang, juga suara manusia termasuk di dalamnya nyanyian. Hanya saja di sini ada sedikit catatan. Jika suara yang terdengar berisi suatu aktivitas maksiat, maka meskipun mendengarnya mubah, ada kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, dan tidak boleh mendiamkannya. Misalnya kita mendengar seseorang mengatakan, “Saya akan membunuh si Fulan!” Membunuh memang haram. Tapi perbuatan kita mendengar perkataan orang tadi, sebenarnya adalah mubah, tidak haram. Hanya saja kita berkewajiban melakukan amar ma’ruf nahi munkar terhadap orang tersebut dan kita diharamkan mendiamkannya.
Demikian pula hukum mendengar nyanyian. Sekedar mendengarkan nyanyian adalah mubah, bagaimanapun juga nyanyian itu. Sebab mendengar adalah perbuatan jibiliyyah yang hukum asalnya mubah. Tetapi jika isi atau syair nyanyian itu mengandung kemungkaran, kita tidak dibolehkan berdiam diri dan wajib melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nabi Saw bersabda:
“Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, ubahlah kemungkaran itu dengan tangannya (kekuatan fisik). Jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya (ucapannya). Jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya (dengan tidak meridhai). Dan itu adalah selemah-lemah iman.” [HR. Imam Muslim, an-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah].
b. Hukum Mendengar Nyanyian Secara Interaktif (Istima’ al-Ghina’)
Penjelasan sebelumnya adalah hukum mendengar nyanyian (sama’ al-ghina’). Ada hukum lain, yaitu mendengarkan nyanyian secara interaktif (istima’ li al-ghina’). Dalam bahasa Arab, ada perbedaan antara mendengar (as-sama’) dengan mendengar-interaktif (istima’). Mendengar nyanyian (sama’ al-ghina’) adalah sekedar mendengar, tanpa ada interaksi misalnya ikut hadir dalam proses menyanyinya seseorang. Sedangkan istima’ li al-ghina’, adalah lebih dari sekedar mendengar, yaitu ada tambahannya berupa interaksi dengan penyanyi, yaitu duduk bersama sang penyanyi, berada dalam satu forum, berdiam di sana, dan kemudian mendengarkan nyanyian sang penyanyi (Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 104). Jadi kalau mendengar nyanyian (sama’ al-ghina’) adalah perbuatan jibiliyyah, sedang mendengar-menghadiri nyanyian (istima’ al-ghina’) bukan perbuatan jibiliyyah.
Jika seseorang mendengarkan nyanyian secara interaktif, dan nyanyian serta kondisi yang melingkupinya sama sekali tidak mengandung unsur kemaksiatan atau kemungkaran, maka orang itu boleh mendengarkan nyanyian tersebut.
Adapun jika seseorang mendengar nyanyian secara interaktif (istima’ al-ghina’) dan nyanyiannya adalah nyanyian haram, atau kondisi yang melingkupinya haram (misalnya ada ikhthilat) karena disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, maka aktivitasnya itu adalah haram (Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 104). Allah SWT berfirman:
“Maka janganlah kamu duduk bersama mereka hingga mereka beralih pada pembicaraan yang lainnya.” (Qs. an-Nisâ’ [4]: 140).
“…Maka janganlah kamu duduk bersama kaum yang zhalim setelah (mereka) diberi peringatan.” (Qs. al-An’âm [6]: 68).
3.3. Hukum Memainkan Alat Musik
Bagaimanakah hukum memainkan alat musik, seperti gitar, piano, rebana, dan sebagainya? Jawabannya adalah, secara tekstual (nash), ada satu jenis alat musik yang dengan jelas diterangkan kebolehannya dalam hadits, yaitu ad-duff atau al-ghirbal, atau rebana. Sabda Nabi Saw:
“Umumkanlah pernikahan dan tabuhkanlah untuknya rebana (ghirbal).” [HR. Ibnu Majah] ( Abi Bakar Jabir al-Jazairi, Haramkah Musik Dan Lagu? (Al-I’lam bi Anna al-‘Azif wa al-Ghina Haram), hal. 52; Toha Yahya Omar, Hukum Seni Musik, Seni Suara, Dan Seni Tari Dalam Islam, hal. 24).
Adapun selain alat musik ad-duff / al-ghirbal, maka ulama berbeda pendapat. Ada yang mengharamkan dan ada pula yang menghalalkan. Dalam hal ini penulis cenderung kepada pendapat Syaikh Nashiruddin al-Albani. Menurut Syaikh Nashiruddin al-Albani hadits-hadits yang mengharamkan alat-alat musik seperti seruling, gendang, dan sejenisnya, seluruhnya dha’if. Memang ada beberapa ahli hadits yang memandang shahih, seperti Ibnu Shalah dalam Muqaddimah ‘Ulumul Hadits, Imam an-Nawawi dalam Al-Irsyad, Imam Ibnu Katsir dalam Ikhtishar ‘Ulumul Hadits, Imam Ibnu Hajar dalam Taghliqul Ta’liq, as-Sakhawy dalam Fathul Mugits, ash-Shan’ani dalam Tanqihul Afkar dan Taudlihul Afkar juga Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah dan Imam Ibnul Qayyim dan masih banyak lagi. Akan tetapi Syaikh Nashiruddin al-Albani dalam kitabnya Dha’if al-Adab al-Mufrad setuju dengan pendapat Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla bahwa hadits yang mengharamkan alat-alat musik adalah Munqathi’ (Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Dha’if al-Adab al-Mufrad, hal. 14-16).
Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Al-Muhalla, juz VI, hal. 59 mengatakan:
“Jika belum ada perincian dari Allah SWT maupun Rasul-Nya tentang sesuatu yang kita perbincangkan di sini [dalam hal ini adalah nyanyian dan memainkan alat-alat musik], maka telah terbukti bahwa ia halal atau boleh secara mutlak.” (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 57).
Kesimpulannya, memainkan alat musik apa pun, adalah mubah. Inilah hukum dasarnya. Kecuali jika ada dalil tertentu yang mengharamkan, maka pada saat itu suatu alat musik tertentu adalah haram. Jika tidak ada dalil yang mengharamkan, kembali kepada hukum asalnya, yaitu mubah.
3.4. Hukum Mendengarkan Musik
a. Mendengarkan Musik Secara Langsung (Live)
Pada dasarnya mendengarkan musik (atau dapat juga digabung dengan vokal) secara langsung, seperti show di panggung pertunjukkan, di GOR, lapangan, dan semisalnya, hukumnya sama dengan mendengarkan nyanyian secara interaktif. Patokannya adalah tergantung ada tidaknya unsur kemaksiatan atau kemungkaran dalam pelaksanaannya.
Jika terdapat unsur kemaksiatan atau kemungkaran, misalnya syairnya tidak Islami, atau terjadi ikhthilat, atau terjadi penampakan aurat, maka hukumnya haram.
Jika tidak terdapat unsur kemaksiatan atau kemungkaran, maka hukumnya adalah mubah (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 74).
b. Mendengarkan Musik Di Radio, TV, Dan Semisalnya
Menurut Dr. Abdurrahman al-Baghdadi (Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 74-76) dan Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki (Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 107-10 hukum mendengarkan musik melalui media TV, radio, dan semisalnya, tidak sama dengan hukum mendengarkan musik secara langsung sepereti show di panggung pertunjukkan. Hukum asalnya adalah mubah (ibahah), bagaimana pun juga bentuk musik atau nyanyian yang ada dalam media tersebut.
Kemubahannya didasarkan pada hukum asal pemanfaatan benda (asy-yâ’) —dalam hal ini TV, kaset, VCD, dan semisalnya— yaitu mubah. Kaidah syar’iyah mengenai hukum asal pemanfaatan benda menyebutkan:
Al-ashlu fi al-asy-yâ’ al-ibahah ma lam yarid dalilu at-tahrim “Hukum asal benda-benda, adalah boleh, selama tidak terdapat dalil yang mengharamkannya.” (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 76).
Namun demikian, meskipun asalnya adalah mubah, hukumnya dapat menjadi haram, bila diduga kuat akan mengantarkan pada perbuatan haram, atau mengakibatkan dilalaikannya kewajiban. Kaidah syar’iyah menetapkan:
Al-wasilah ila al-haram haram “Segala sesuatu perantaraan kepada yang haram, hukumnya haram juga.” (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustur, hal. 86).
4. Pedoman Umum Nyanyian Dan Musik Islami
Setelah menerangkan berbagai hukum di atas, penulis ingin membuat suatu pedoman umum tentang nyanyian dan musik yang Islami, dalam bentuk yang lebih rinci dan operasional. Pedoman ini disusun atas di prinsip dasar, bahwa nyanyian dan musik Islami wajib bersih dari segala unsur kemaksiatan atau kemungkaran, seperti diuraikan di atas. Setidaknya ada 4 (empat) komponen pokok yang harus diislamisasikan, hingga tersuguh sebuah nyanyian atau alunan musik yang indah (Islami):
1. Musisi/Penyanyi.
2. Instrumen (alat musik).
3. Sya’ir dalam bait lagu.
4. Waktu dan Tempat.
Berikut sekilas uraiannya:
1). Musisi/Penyanyi
a) Bertujuan menghibur dan menggairahkan perbuatan baik (khayr / ma’ruf) dan menghapus kemaksiatan, kemungkaran, dan kezhaliman. Misalnya, mengajak jihad fi sabilillah, mengajak mendirikan masyarakat Islam. Atau menentang judi, menentang pergaulan bebas, menentang pacaran, menentang kezaliman penguasa sekuler.
b) Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar (meniru orang kafir dalam masalah yang bersangkutpaut dengan sifat khas kekufurannya) baik dalam penampilan maupun dalam berpakaian. Misalnya, mengenakan kalung salib, berpakaian ala pastor atau bhiksu, dan sejenisnya.
c) Tidak menyalahi ketentuan syara’, seperti wanita tampil menampakkan aurat, berpakaian ketat dan transparan, bergoyang pinggul, dan sejenisnya. Atau yang laki-laki memakai pakaian dan/atau asesoris wanita, atau sebaliknya, yang wanita memakai pakaian dan/atau asesoris pria. Ini semua haram.
2). Instrumen/Alat Musik
Dengan memperhatikan instrumen atau alat musik yang digunakan para shahabat, maka di antara yang mendekati kesamaan bentuk dan sifat adalah:
a) Memberi kemaslahatan bagi pemain ataupun pendengarnya. Salah satu bentuknya seperti genderang untuk membangkitkan semangat.
b) Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar dengan alat musik atau bunyi instrumen yang biasa dijadikan sarana upacara non muslim.
Dalam hal ini, instrumen yang digunakan sangat relatif tergantung maksud si pemakainya. Dan perlu diingat, hukum asal alat musik adalah mubah, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
3). Sya’ir
Berisi:
a) Amar ma’ruf (menuntut keadilan, perdamaian, kebenaran dan sebagainya) dan nahi munkar (menghujat kedzaliman, memberantas kemaksiatan, dan sebagainya)
b) Memuji Allah, Rasul-Nya dan ciptaan-Nya.
c) Berisi ‘ibrah dan menggugah kesadaran manusia.
d) Tidak menggunakan ungkapan yang dicela oleh agama.
e) Hal-hal mubah yang tidak bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam.
Tidak berisi:
a) Amar munkar (mengajak pacaran, dan sebagainya) dan nahi ma’ruf (mencela jilbab,dsb).
b) Mencela Allah, Rasul-Nya, al-Qur’an.
c) Berisi “bius” yang menghilangkan kesadaran manusia sebagai hamba Allah.
d) Ungkapan yang tercela menurut syara’ (porno, tak tahu malu, dan sebagainya).
e) Segala hal yang bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam.
4). Waktu Dan Tempat
a) Waktu mendapatkan kebahagiaan (waqtu sururin) seperti pesta pernikahan, hari raya, kedatangan saudara, mendapatkan rizki, dan sebagainya.
b) Tidak melalaikan atau menyita waktu beribadah (yang wajib).
c) Tidak mengganggu orang lain (baik dari segi waktu maupun tempat).
d) Pria dan wanita wajib ditempatkan terpisah (infishal) tidak boleh ikhtilat (campur baur).

5. Penutup
Demikianlah kiranya apa yang dapat penulis sampaikan mengenai hukum menyanyi dan bermusik dalam pandangan Islam. Tentu saja tulisan ini terlalu sederhana jika dikatakan sempurna. Maka dari itu, dialog dan kritik konstruktif sangat diperlukan guna penyempurnaan dan koreksi.
Penulis sadari bahwa permasalahan yang dibahas ini adalah permasalahan khilafiyah. Mungkin sebagian pembaca ada yang berbeda pandangan dalam menentukan status hukum menyanyi dan musik ini, dan perbedaan itu sangat penulis hormati.
Semua ini mudah-mudahan dapat menjadi kontribusi —walau pun cuma secuil— dalam upaya melepaskan diri dari masyarakat sekuler yang bobrok, yang menjadi pendahuluan untuk membangun peradaban dan masyarakat Islam yang kita idam-idamkan bersama, yaitu masyarakat Islam di bawah naungan Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah. Amin. [M. Shiddiq al-Jawi]
Wallahu a’lam bi ash-showab.



Daftar Bacaan
* Abdullah, Muhammad Husain. 1995. Al-Wadhih fi Ushul Al-Fiqh. Cetakan II. (Beirut : Darul Bayariq).
* Al-Amidi, Saifuddin. 1996. Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam. Juz I. Cetakan I. (Beirut : Darul Fikr).
* Al-Baghdadi, Abdurrahman. 1991. Seni Dalam Pandangan Islam. Cetakan I. (Jakarta : Gema Insani Press).
* Al-Jazairi, Abi Bakar Jabir. 1992. Haramkah Musik dan Lagu ? (Al-I’lam bi Anna Al-‘Azif wa Al-Ghina Haram). Alih Bahasa oleh Awfal Ahdi. Cetakan I. (Jakarta : Wala` Press).
* Al-Jaziri, Abdurrahman. 1999. Kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah. Juz II. Qism Al-Mu’amalat. Cetakan I. (Beirut : Darul Fikr).
* Asy-Syaukani. Tanpa Tahun. Irsyadul Fuhul Ila Tahqiq Al-Haq min ‘Ilm Al-Ushul.(Beirut : Darul Fikr).
* Asy-Syuwaiki, Muhammad. Tanpa Tahun. Al-Khalash wa Ikhtilaf An-Nas. (Al-Quds : Mu`assasah Al-Qudsiyah Al-Islamiyyah).
* An-Nabhani, Taqiyuddin. 1953. Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah. Juz III (Ushul Al-Fiqh). Cetakan II. (Al-Quds : Min Mansyurat Hizb Al-Tahrir).
* ———-. 1963. Muqaddimah Ad-Dustur.(t.t.p. : t.p.).
* ———-. 1994. Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah. Juz I. Cetakan IV. (Beirut : Darul Ummah).
* ———-.2001. Nizham Al-Islam. (t.t.p. : t.p.).
* Ath-Thahhan, Mahmud. Tanpa Tahun. Taysir Musthalah Al-Hadits. (Surabaya : Syirkah Bungkul Indah).
* Bulletin An-Nur. Hukum Musik dan Lagu. http://www.alsofwah.or.id/
* Bulletin Istinbat. Mendengarkan Musik, Haram ? http://www.sidogiri.com/
* Fatwa Pusat Konsultasi Syariah. Lagu dan Musik. http://www.syariahonline.com/
* Kusuma, Juanda. 2001. Tentang Musik. http://www.pesantrenvirtual.com/
* “Norma Islam untuk Musisi, Instrumen, Sya’ir, dan Waktu”. Musik. http://www.ashifnet.tripod.com/
* Omar, Toha Yahya. 1983. Hukum Seni Musik, Seni Suara, dan Seni Tari Dalam Islam. Cetakan II. (Jakarta : Penerbit Widjaya).
* Santoso, Iman. Hukum Nyanyian dan Musik. http://www.ummigroup.co.id/
* Wafaa, Muhammad. 2001. Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-Dalil Syara’ (Ta’arudh Al-Adillah min Al-Kitab wa As-Sunnah wa At-Tarjih Baynaha). Alih Bahasa oleh Muslich. Cetakan I. (Bangil : Al-Izzah).


sumber:http://konsultasi.wordpress.com

Saturday, May 10, 2008

Anda Perlu Tahu Masalah Perilaku Anak

co-pas


02 September 2005
Arni blog’s


Mungkin masih banyak orang tua yang belum mengetahui mengenai perilaku – perilaku anaknya yang suka marah – marah, memukul, atau membanting barang – barang. Mungkin itu merupakan gejala atau merupakan salah satu dari gejala tantrum.Tantrum bisa didefinisikan sebagai “ledakan amarah”. Ledakan ini dapat terjadi pada semua tahapan usia. Pada anak, tingkah laku terburuk biasanya terjadi pada rentang usia 18 bulan hingga 3 tahun. Pada usia 5 hingga 6 tahun, tingkah laku buruk ini masih terjadi, namun sangat tidak biasa. Secara bertahap tingkah laku seperti ini akan menghilang.
Perlu anda ketahui, penelitian tentang temperamen yang dilakukan oleh Stella Chess meneliti pada 138 anak usia 1 – 5 tahun dan akhirnya hasil penelitian yang dikenal di dunia psikologi dengan nama The New York Longitudinal. Studi ini menemukan bahwa tantrum terjadi sekurangnya sekali seminggu pada 50% - 80% anak balita dan penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tantrum yang buruk berlangsung lebih dari 15 menit dan terjadi 2 kali atau lebih dalam sehari. Kesimpulannya lebih dari setengah sampel dengan tantrum buruk dikategorikan dengan masalah tingkah laku.

Meskipun tantrum berdampak kurang baik buat perkembangan anak apalagi tanrum buruk, ada beberapa cara untuk meminimalkannya seperti :

(Cobalah menerapkan cara ini sesuai situasi, dan pastikan bahwa orang-orang yang membantu Anda mengasuh si kecil menggunakan cara yang sama dengan Anda)

Cobalah tenang kepanikan Anda menghadapi tantrum si kecil akan menyulut kemarahannya. Melihat Anda tidak dapat mengendalikan diri, anak akan panik dan sulit mengendalikan dirinya juga. Si kecil membutuhkan sosok yang dapat menularkan ketenangan untuk mengontrol situasi, karena keterbatasannya mengendalikan diri di usia ini. Ia juga membutuhkan kepastian bahwa dalam situasi apa pun Anda masih mencintainya.

Ingat-ingat penyebabnya
Cobalah menuliskan di dalam agenda Anda, apa penyulut kemarahan si kecil. Terkadang tantrum disebabkan anak terlalu lelah, lapar, atau terlalu banyak stimulasi. Jika ini penyebabnya, cobalah menghindari keadaan ini. Kemungkinan lain, tantrum si kecil hanya muncul jika ia dibawa ke supermarket. Jika demikian, batasi kepergian ke supermarket dengan membawa si kecil.


Berbicaralah dengan halus namun mantap

Jika Anda berteriak maka si kecil akan membalas dengan teriakan yang lebih hebat. Namun jika Anda dapat berbicara dengan intonasi yang halus namun mantap, hal ini akan membantu si kecil mengatasi diri. Terkadang karena terlalu halus suara yang Anda ucapkan, si kecil tidak dapat mendengar. Hal ini justru menguntungkan, karena biasanya ia akan terdiam berkonsentrasi pada apa yang Anda ucapkan.

Singkirkan keinginan menggunakan hukuman fisik
Tantrum si kecil terkadang membuat orang tua kesal, sehingga tanpa sadar orang tua menjatuhkan hukuman fisik seperti memukul atau mencubit agar si kecil diam. Hal ini merupakan pertanda bahwa Anda pun telah kehilangan kontrol diri. Bagaimana meminta si kecil belajar mengontrol dirinya, jika orang tuanya sendiri tidak mampu mengontrol diri sendiri.

Jangan berdebat
Mengajak si kecil berdebat selama kemarahannya meledak tidak ada gunanya. Pada saat ini si kecil dapat diharapkan berpikir rasional. Tunggulah hingga ia sudah dapat menggunakan logika berpikirnya kembali, baru ajak ia berdiskusi.

Jaga anak dari kemungkinan celaka
Terkadang si kecil banyak menggunakan gerakan memukul atau menendang. Jika hal ini tidak diwaspadai dapat mencelakai dirinya sendiri, atau orang di sekitarnya. Cobalah mengajak anak ke tempat yang lebih aman, misalnya tidurkan ia di tempat tidur, atau ikatkan tali pengaman jika ia mengamuk di kereta dorongnya.Jika tidak mungkin, cobalah untuk memegang, atau memeluknya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain mencegah kemungkinan celaka, dengan memegang atau memeluk, si kecil merasa Anda membantunya menyatukan ‘bagian’ dari dirinya yang telah ‘hancur berkeping-keping’. Pelukan erat juga membantu meluruhkan kemarahan, baik bagi si kecil maupun Anda.

Tunjukan empati
Tunjukan bahwa Anda mengerti perasaan si kecil. Misalnya dengan berkata,”Ibu tahu sulit rasanya jika tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Ibu juga sering merasa kecewa dan marah jika ibu tidak mendapatkan apa yang ibu inginkan”.
Coba alihkan perhatian anak, kadang-kadang ada anak yang sulit sekali mengatasi tantrum-nya. Campur tangan orang tua bahkan dapat memperburuk kemarahannya. Jika ini terjadi, cobalah alihkan perhatiannya dengan mengajaknya melakukan permainan yang telah lama tidak dilakukannya, atau perdengarkan lagu-lagu gembira favoritnya. Cara lain yang dapat dicoba adalah humor misalnya
dengan mengatakan,”Apa pun yang kamu lakukan, jangan ketawa!! Eh…, lho kok malah ketawa”.

Berikan waktu jeda
Jika si kecil tidak dapat mengontrol dirinya untuk waktu yang cukup lama, cobalah untuk memberikan waktu jeda. Misalnya, biarkan ia menyendiri di dalam kamarnya hingga kemarahannya reda. Namun tentunya semua itu harus dibawah pengawasan anda. Pastikan bahwa ia aman berada sendiri di dalam kamarnya.

Jangan takut jika tak mereda
Jika Anda tidak dapat meredakan tantrum-nya, jangan terlalu cemas. Mungkin ia memang membutuhkan waktu untuk mengekspresikan emosinya. Setelah ia merasa lega, maka semua akan segera berakhir.

Tuesday, May 6, 2008

Shalat dan Kesehatan

Beberapa seminar di Timur Tengah yang membahas kaitan antara shalat dan kesehatan berkesimpulan bahwa, ternyata rutinitas shalat yang baik tidak hanya bernilai ibadah dan ruhani –menggugurkan kewajiban, lalu mendapat pahala, menenangkan jiwa dan menghilangkan stress, tapi juga berdampak sangat positif bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Di antara faedahnya:

- shalat bisa mencegah serangan jantung

- menghindarkan pendarahan otak

- membantu kinerja paru-paru

- memompa efektivitas sistem kerja ginjal

- shalat juga berguna menguatkan otot-otot tubuh dan sendi

- membantu relaksasi

- meningkatkan kelenturan

- memperlancar peredaran darah, sehingga fungsi organ tubuh berjalan baik.


Ringkasnya, semua persiapan demi melaksanakan shalat, baik itu syarat shalat: mulai wudlu dan sebagainya, juga gerakan-gerakan yang ada dalam shalat, baik yang bersifat wajib, maupun yang sunah, berdampak membantu meningkatkan kualitas kerja organ-organ tubuh, tanpa terkecuali. Kesimpulan ini, salah satunya mengemuka dalam muktamar ke-7, Organisasi al’Ijaz al-Ilmi -sebuah lembaga yang mengkhususkan diri meneliti rahasia dan keajaiban ilmu pengetahuan yang ada dalam kandungan al-Qur’an dan hadis, di Dubai, Qatar. Dalam muktamar itu, misalnya, menjelaskan Kenapa sih Islam mewajibkan wudlu? Kenapa sih Islam mewajibkan shalat? Apa dampaknya bagi kesehatan?

Wudlu dan Kesehatan

Begitu air dingin membasuh anggota wudlu, maka secara otomatis pembuluh darah bereaksi untuk bekerja lebih cepat dan gesit mengalirkan darah ke seluruh tubuh sebagai reaksi alami menormalisasi suhu tubuh, akibat bertemunya suhu panas dalam tubuh dengan dinginnya guyuran air wudlu. Saat itu juga darah mengalir ke daerah seputar wajah, kedua tangan dan tepak kaki dengan sangat lancar.

Ketika aliran darah mengalir ke seluruh tubuh, termasuk pada bagian kulit, maka kelenjar peluh langsung bekerja menyedot darah-darah kotor dan membuangnya keluar tubuh melalui bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar kulit. Begitu darah kotor itu keluar, walau tidak kasat mata, maka langsung disapu air wudlu –inilah mungkin rahasianya kenapa kita disunahkan membasuh tiga kali pada setiap anggota wudlu. Dampaknya kulit sekitar wajah dan lainnya nampak cantik dan putih berseri sehingga penuaan dini bisa terhindarkan.

Biasanya, proses penyaringan dan pembuangan darah-darah kotor dilakukan oleh ginjal, kemudian dibuang bersamaan dengan air seni. Namun ketika seseorang melakukan wudlu, darah-darah kotor itu tertarik dan terkonsentrasi pada sekitar anggota-anggota wudlu yang sudah dibasuh dan kemudian disapu bersih oleh air wudlu berikutnya –basuhan kedua dan ketiga. Artinya, berwudlu ternyata mengurangi sedikit beban berat kerja ginjal dan dampaknya bisa meminimalisir kemungkinan terkena risiko sakit ginjal.

Salah tugas jantung yang paling berat adalah memompa darah supaya mengalir menuju wajah, telapak tangan, dan kaki. Kenapa? Karena posisi ketiga anggota tubuh tersebut jauh dari posisi jantung –yang berada di rongga dada. Begitu tersentuh air wudlu yang dingin, maka jantung langsung bereaksi dan kemudian memompa darah dengan kuat menuju tiga anggota badan yang berjauhan itu. Dengan demikian wudlu tak hanya semata kewajiban agama, tapi juga membantu meringankan beban berat kerja jantung. Akhirnya risiko terkena serangan jantung pun relatif bisa terhindarkan.

Wudlu dengan air dingin, juga membantu merangsang dan mengefektifkan sistem kerja syaraf. Rangsangan tadi, akan berdampak positif pada kinerja syaraf pusat yang berada di otak. Tak heran makanya kalau setelah wudlu kita selalu merasakan suasana segar, yang tak dirasakan sebelum wudlu. Dengan demikian faedah lain dari wudlu adalah sanggup mengurangi ketegangan jiwa, stress, mengurangi rasa sedih, rasa khawatir dan rasa marah. Faedah inilah mungkin yang menjelaskan kenapa Rasulullah Saw, selalu menganjurkan kita untuk segera berwudlu ketika kita sedang emosi, terutama lagi pada hakim yang sedang dalam proses mengadili sebuah perkara.

Shalat dan Kesehatan

Coba perhatikan dan renungkan gerakan-gerakan olahraga yang direkomendasikan para pakar kesehatan, hampir semuanya tercakup dalam gerakan shalat. Makanya, seperti halnya olahraga, gerakan shalat juga akan membantu memperingan kinerja jantung, memperlancar asupan oksigen ke dalam tubuh dan membuat otak menjadi segar bugar.

Shalat juga membantu kerja jantung. Ia selalu bekerja tanpa henti mengatur sirkulasi darah dan mengalirkannya kepada semua organ tubuh. Hal yang dirasa paling berat dari kinerja jantung adalah bagaimana memompa dan mengalirkan darah menuju organ tubuh yang posisinya lebih atas dari jantung. Misalnya otak, mata, hidung, lisan dan sebagainya. Karena posisi jantung sendiri ada dirongga dada. Artinya dengan fungsi harus mengalirkan darah kepada daerah yang lebih tinggi, jantung harus bekerja keras melawan gaya gravitasi bumi. Dengan melakukan sujud ketika shalat maka, sadar atau tak sadar, kerja jantung akan terbantu dalam tugasnya mengalirkan darah pada sekitar organ-organ yang posisinya lebih tinggi. Karena saat bersujud otomatis organ-organ yang tadinya di atas jantung itu, menjadilebih rendah posisinya. Maka, anjuran Islam untuk “agak memperlama” sujud dengan melakukan doa, selain bernilai ibadah juga menyehatkan tubuh karena membantu meringankan beban kerja jantung. Saat bersujud pompaan aliran darah persis seperti mobil yang ada pada posisi jalan menurun –cepat dan lancar. Dengan demikian aliran darah makin cepat mengalir dan berkumpul di pembuluh darah besar atau aorta. Ketika bangkit dari sujud, maka darah yang tadinya berkosentrasi di aorta akan mengaliri pembuluh-pembuluh darah di sekujur tubuh. Jantung pun akhirnya merasa terbantu.

Posisi sujud juga membantu kinerja paru-paru untuk melakukan asupan oksigen pada tubuh dan membuang karbondioksida. Juga membantu sirkulasi darah dari jantung ke paru-paru dan sebaliknya. Pada saat sujud, beban kerja jantung agak berkurang. Artinya jantung bisa sedikit beristirahat dan efeknya hal ini tentu akan mengurangi resiko terkena serangan jantung mendadak.

Perlu diketahui juga, bahwa shalat yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusu’, dan ikhlas akan menumbuhkan persepsi, dan motivasi positif dan terhindar dari penyakit jantung koroner atau prediksi prognosis infark miokard akut. Gejala yang bisa dilihat bahwa pengamal shalat yang baik, akan menghadapi hidup secara realistis dan optimis. Dengan shalat yang baik kita akan merasakan bahwa Allah SWT, adalah segala-galanya. Dan dengan demikian kita akan terhindar dari rasa takut dan khawatir.

Namun Islam sebagai agama moderat tentu tak mewajibkan umatnya melaksanakan shalat sepanjang hari. Islam selalu memerintahkan untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban, antara kebutuhan agama dan kebutuhan duniawi.

Walhasil, shalat selain bernilai ibadah juga membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Kelebihan shalat, karena dilakukan dengan lentur dan tenang, maka cocok buat semua usia. Ia tak berisiko mencederai tubuh, bahkan menyehatkan. Hanya saja, kesimpulan tak berarti Anda disarankan untuk tidak berolahraga atau bahkan disalahfahami bahwa, Islam tak memperbolehkan olahraga. Sama sekali tidak.