Sunday, May 17, 2009

Perilaku Buruk Pada Anak

Dalam kehidupan sehari – hari sering kita jumpai perilaku – perilaku anak yang kurang baik namun kita menganggapnya itu biasa saja karena namanya saja masih anak kecil. Perilaku yang kurang baik ini terus berulang dengan seirung berjalanya hari namun orang tua tetap menghiraukannya.

Dalam buku Tantrums Secret a to Calming The Strom, La Forge mengemukakan bahwa Tantrum tergolong bagian dari proses perkembangan, tetapi jika orang tua membiarkan Tantrum berkuasa atau beraksi dengan hukuman – hukuman yang keras dan paksaan, maka berarti orang tua sudah memberi contoh pada anak untuk bertindak kasar dan agresif.


Seperti pada kejadian seorang anak menangis, menjerit-jerit dan berguling-guling di lantai karena menuntut ibunya untuk membelikan mainan mobil-mobilan di sebuah hypermarket di Jakarta? Ibunya sudah berusaha membujuk Andi dan mengatakan bahwa sudah banyak mobil-mobilan di rumahnya. Namun Andi malah semakin menjadi-jadi. Ibunya menjadi serba salah, malu dan tidak berdaya menghadapi anaknya. Di satu sisi, ibunya tidak ingin membelikan mainan tersebut karena masih ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Namun disisi lain, kalau tidak dibelikan maka ia kuatir Andi akan menjerit-jerit semakin lama dan keras, sehingga menarik perhatian semua orang dan orang bisa saja menyangka dirinya adalah orangtua yang kejam. Ibunya menjadi bingung....., lalu akhirnya ia terpaksa membeli mainan yang diinginkan Andi. Benarkah tindakan sang Ibu?

Dari hasil penelitian La Forge di negara Kamboja yang dilakukan pada orang tua yang memiliki anak usia 1 - 5 tahun dan sedang mengikuti Program Practical Parenting sebanyak 250 orang dan semuanyan dijadikan sampel.

Perilaku tantrum di bawah usia 3 tahun,
Yaitu prilaku menangis 30%,menggigit 20%, memukul – mukul tangan 25%, melempar barang 20%, menahan nafas 5 % dengan diagram sbb :



Untuk Usia 3 – 4 tahun, anak menunjukkan perilaku tantrumnya 40% menghentak – hentakkan kaki, 18% meninju, sisanya membanting pintu dan merengek.



Sedangkan usia 5 tahun ke atas, anak lebih menunjukkan sifat agresifnya seperti 25% memukul kakak atau temannya, 20% memaki, 40% mengancam, 11% memecahkan barang dengan sengaja dan sisanya menjerit.





Blog Postal 08-02-2009
Tantrum
Irene’S blog