[caption id="attachment_42" align="aligncenter" width="257" caption="gbr: Ilustrasi - Kompas.com"][/caption]
Para ilmuwan menggunakan teknik stimulasi menggunakan arus listrik yang disalurkan langsung lewat tempurung untuk mengalirkan listrik ke bagian otak yang biasa digunakan untuk memproses angka (parietal lobe).
Partisipan diminta untuk mempelajari simbol-simbol yang mewakili angka. Kemudian, selama mereka menerima arus listrik, mereka diminta mengorganisasi angka-angka tersebut. Partisipan yang diberi stimulasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas ketimbang partisipan tanpa stimulasi. Hebatnya, ketika uji coba dilakukan 6 bulan kemudian, kemampuan itu masih ada.
Para ilmuwan mengaku akan melakukan penelitian lagi. "Penelitian berikutnya akan melibatkan orang-orang yang lemah dalam bidang matematika," jelas ilmuwan dari University of Oxford. Mereka juga mengaku penelitian ini akan membantu 20 persen orang yang memiliki kemampuan matematika di bawah rata-rata dan mungkin pula dapat diterapkan di bidang selain matematika.
Para ilmuwan mewanti-wanti agar cara ini tidak dicoba sendiri tanpa pengawasan dari para ahli dan profesional. Besar arus listrik yang dialirkan ke tubuh pun tidak bisa sembarangan karena dapat merusak organ.
Sumber: Kompas.com
kira2 berapa besar arus listrik yg dialirkan ke tubuh gus?
ReplyDeletekalo tegangan tinggi kan bisa mokat
gak salah dirimu gus, apa jaminannya setelah 15 menit itu aku masih hidup, gimana klo kita coba dulu sama si azhar gus..kikikiki
ReplyDelete