Wednesday, December 10, 2008

kumpulan Humor




Kanan ke Kiri

Seorang salesman Coca-Cola baru saja kembali dari tugasnya di Pedalaman Tembok China.

Dengan wajah yang sangat kecewa ia berhadapan dengan bos-nya. Si Bos bertanya "Kenapa kamu gagal melakukan transaksi di China?"

"Saat tiba di China saya begitu yakin bisa menjual produk kita..." kata si salesman. "Cuma, ada satu masalah, saya tidak mengerti bahasa China, jadi saya memutuskan untuk mempromosikan produk ini melalui poster bergambar...."

Poster pertama gambarnya seorang pria yang sedang sekarat & kehausan di tengah perjalanannya di Tembok China, poster kedua bergambar pria tersebut kemudian meminum Coca-Cola, dan poster terakhir bergambar pria tersebut akhirnya bangkit kembali dengan kondisi yang segar bugar. Kemudian 3 poster tersebut saya tempel di seluruh penjuru China."

"Lho bukannya itu ide yang brilian? Tapi kenapa kamu masih gagal dalam menjual?" tanya si Bos.

Si Salesman menjawab "Saya tidak tahu kalo orang China membaca dari kanan ke kiri."



next...


Apakah Anjingmu Galak???


Seorang pria melihat seekor anjing sedang berbaring di sebelah seorang tua yg sedang duduk membaca koran.

"Apakah anjingmu galak?", tanyanya
"Tidak"

Tapi ketika si pria mencoba mengelusnya, si anjing dengan ganas menerkam tangannya dan mengigitnya hingga hampir putus"

"Hei! Kamu bilang anjingmu tidak galak!"
"Memang tidak. Itu bukan anjing saya...



kuda Ku kemana ???

Seorang cowboy preman yang menunggang kuda berhenti di sebuah kota tua. Kebetulan kota tua itu banyak dihuni oleh mantan pengutil (pencuri), yang sampai sekarang masih suka mengutil benda-benda milik orang asing.

Seperti biasa si cowboy menambatkan kudanya di luar bar, kemudian masuk ke dalam bar. Ia memesan segelas bir dingin dan menengaknya hingga habis. Kemudian ia keluar untuk melanjutkan perjalanan. Tak disangka kudanya yang barusan ditinggal sudah hilang. Jelas aja si cowboy naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam bar lalu berteriak.

“Siapa yg mencuri kuda saya?!!! ” Tidak ada yang menjawab. Semua pengunjung bar itu pura-pura tidak tahu.

“Saya tanya sekali lagi! Siapa yg mencuri kuda saya?!!!”

Suasana bar sunyi senyap. Beberapa pengunjung bar mulai gelisah. “Baiklah…Saya akan minum segelas bir lagi! Setelah itu saya akan meninggalkan bar ini! Kalau sampai saat itu kuda saya belum kembali….AWAS !!! Saya akan mengulang apa yg pernah saya lakukan di Texas! Terpaksa akan saya lakukan itu lagi, walaupun sebenarnya saya tidak suka!!!”

Mendengar ultimatum itu, beberapa orang mulai berdiri dari meja dan berlari meninggalkan bar dengan ketakutan. Dengan tenangnya, si cowboy memesan 1 gelas bir lagi, lalu meminumnya sampai habis. Setelah itu ia keluar dari bar, dan ternyata kuda itu sudah ada di tempatnya semula.

Bartender bar berlari menghampiri si cowboy lalu berkata : “Nah Pak. . Kuda Bapak sudah kembali. Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Maafkan kami atas kelancangan kota ini. “

“Ya . . . sudahlah . . . lain kali jangan sampai terulang lagi.” jawab si cowboy sambil menaiki kudanya.

“Pak . . . pak. . boleh tahu apa yang telah Bapak lakukan di Texas ? “

“Ooohhh . . . kamu mau tau? Waktu di Texas . . . saya harus pulang jalan kaki karena kuda saya juga hilang.” jawab si cowboy enteng.



Solusi Pintar

Seorang pemburu bebek liar sedang mengalami hari sialnya.
Dia sudah berburu sepanjang pagi dan tidak mendapatkan satu pun buruan.

Dalam perjalanan pulang dia melewati sebuah rumah peternakan dan tiba-tiba melintaslah sekawanan besar bebek yang gemuk.

Melihat kesempatan yang sangat jarang itu, sang pemburu membidik bebek yang paling besar dan menembaknya sekali dengan dua laras. Bebek gemuk itu jatuh dari langit dan mendarat di tengah pekarangan rumah peternakan.

Ketika sang pemburu mendekati rumah peternakan itu dan melihat bebek yang kena tembak tadi, dia merasa sangat beruntung.

Tetapi ketika dia tinggal 20 langkah dari buruannya,
seorang petani keluar dari rumah, memungut bebek itu dan melangkah kembali ke dalam.

"Hey !" kata sang pemburu, "Kembalikan bebekku !"
"Bebekmu ?" kata petani, "Bebek ini tergeletak di dalam pekaranganku, jadi bebek ini adalah MiLiKKU."
"Tidak ! Tidak ! Anda tidak mengerti !" teriak sang pemburu jengkel.
"Saya yang menembaknya dan hanya kebetulan bebek itu jatuh di sini. Bebek itu MiLiKKU !"
"Oke, orang kota. Kita akan menyelesaikan masalah ini dengan cara orang desa," kata petani.
"Cara orang desa ? Bagaimana itu ?" kata si pemburu.
"Kita akan saling memukul secara bergantian sekuat mungkin," kata si petani.
"Orang yang bertahan paling akhir mendapatkan bebek ini..... kecuali kalau kamu seorang pengecut."
"Tentu saja saya bukan pengecut." kata sang pemburu dengan panas.
"Baik. Cara orang desa," kata petani.
"Karena kita sedang berada di atas hak milikku, saya duluan." Bersamaan dengan itu, sang petani mundur setengah langkah, memasang kuda-kuda, dan langsung
menendang tepat di selangkangan si pemburu sekuat-kuatnya.

Si pemburu terengah-engah, menjerit histeris seperti binatang, jatuh ke tanah, meringkuk dan berguling-guling, wajahnya berubah-rubah tiga warna, dan hampir mati.

Setelah lebih setengah jam dan dengan sangat susah payah, si pemburu berusaha bangkit, terengah-engah, dan dengan suara yang tercekik berkata,

"Sek..sekarang.... gi.. giliran.. ku !"

Sang petani menjawab dengan tenang :
"Nah, saya menyerah. Ini bebekmu."


No comments:

Post a Comment

silakan tinggalkan komen anda,
belom punya akun google?
tenang!! anda tetep bisa kasih komen dg pilih sebagai anonymous/URL.
Don't forget to take your web URL...